Omelan Wanita vs Keluhan Pria


Wanita suka cerewet, pria suka sok mengajari. Salah seorang pembaca buku kami, seorang pria yang menyebut dirinya “Leo Yang Takut Istri” mengirim sebuah e-mail kepada kami:
 
Saya membutuhkan bantuan Anda. Saya menikah dengan Ratu Cerewet dan saya tak dapat lepas satu menit pun dari kecerewetan, keluhan, dan gangguannya. Mulai dari saat saya pulang ke rumah hingga saat naik ke atas ranjang, dia mengomel terus dan tidak pernah berhenti. Sudah sampai pada suatu titik di mana satu-satunya komunikasi di antara kami berdua adalah tatkala dia mengatakan kepada saya segala hal yang tidak saya kerjakan di sepanjang hari itu, pekan itu, bulan itu, atau sejak kami menikah.
 
Situasinya sudah menjadi begitu parah sehingga saya bahkan meminta kepada atasan saya untuk kerja lembur di kantor. Dapatkah Anda bayangkan hal itu? Saya lebih suka tetap tinggal di kantor daripada pulang ke rumah. Stres akibat mendengarkan keluhan-keluhannya sudah begitu kuatnya sehingga saya mulai sakit kepala sewaktu sedang menyetir mobil pulang ke rumah dari kantor. Seharusnya tidak begitu, seharusnya saya merasa gembira meninggalkan kantor dan pulang ke rumah untuk berjumpa dengannya.
 
Dulu ayah saya biasa mengatakan bahwa semua wanita suka mengeluh dan cerewet, dan saya tidak pernah mempercayainya sampai saya kawin. Bahkan teman-teman saya mengatakan bahwa istri-istri mereka pun mengomeli mereka sepanjang waktu. Apakah memang benar bahwa kaum wanita memang terlahir secara fitrah sebagai pengomel? Tolong bantulah saya. Sekelompok wanita yang sedang makan di sebuah restoran terdengar sedang melakukan diskusi kelompok tentang suamisuami mereka. 

Wanita berambut pirang: “Kalian tau nggak, dia tidak pernah puas. Dia selalu saja mengeluh. Bila aku tidak kepingin melakukan hubungan seks pada waktu yang sama dengannya, dia terusmenerus mengeluh kepadaku, kadang-kadang aku sekadar menuruti kemauannya saja agar supaya dia diam walaupun aku tidak begitu menikmatinya. Mungkin aku sedang tidak mood. Namun dia terus aja begitu dan begitu lagi hingga rasanya jadi lebih mudah terbiasa dengan keadaan ini daripada harus
mendengarkannya mengeluh.”
 
Wanita berambut coklat: “Steven juga begitu. Dia selalu mencaricari kesalahan atas apa yang kulakukan. Bila aku dandan abisabisan untuk pergi makan malam bersama teman-temannya, dia mengeluh bahwa aku lebih banyak berdandan untuk mereka daripada yang pernah kulakukan untuk dirinya. Dia sampai keterusan hingga menduga bahwa mungkin teman-temannya lebih menarik bagiku daripada dirinya. Bila aku kurang dandan, dia mengeluh lagi bahwa aku kurang cukup mempedulikannya untuk memperhatikan penampilanku. Kadang-kadang kurasa aku tidak bisa menang.”
 
Wanita ketiga: “Maka mengapa kaum pria selalu mengatakan kaum wanita suka cerewet?”
Kelompok itu pun tertawa.

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.