Mengapa Pria Suka Memainkan Remote Control?


Selama ribuan tahun, kaum pria akan kembali dari perburuan pada sore hari dan menghabiskan malam dengan memandangi api. Seorang pria akan duduk dalam keadaan seperti sedang kerasukan ini di antara kawan-kawannya untuk waktu lama tanpa berkomunikasi, dan para pria lainnya pun tidak memintanya untuk berbicara atau ikut berbicara. Bagi para pria, ini adalah suatu bentuk aktivitas yang berharga dalam melepaskan ketegangan dan sebuah cara untuk mengisi kembali baterai mereka guna beraktivitas pada hari berikutnya.

Bagi para pria modern, melepaskan pikiran dan kepenatan masih berlangsung di sore hari, namun kini melibatkan alat-alat bantu seperti koran, buku, dan remote control. Pernah kami berada di daerah terpencil Okavango Delta, utara Gurun Kalahari Botswana di Afrika selatan. Memperhatikan antena parabola yang digerakkan dengan tenaga sel surya pada sebuah galah di atas pondok desa, kami masuk ke dalam, dan mendapati sekelompok pria gurun Kalahari berpakaian cawat di depan pesawat televisi dengan sebuah remote control, semuanya bergiliran memindah-mindah saluran TV ke semua saluran.

Di surga, setiap pria memiliki tiga buah remote control dan semua dudukan toiletnya dalam posisi berdiri. Kaum wanita di mana pun benci pada pria yang sedang menggonta-ganti saluran TV. Ada lelucon populer bahwa banyak wanita yang ingin mengubur suami mereka dengan remote control masih tergenggam erat di tangannya.

Pada ujung hari yang panjang, para wanita ingin santai dengan ikut terlibat dalam sebuah acara televisi, terutama serial apa pun yang melibatkan interaksi manusia dan adegan emosional. Otaknya terorganisasi untuk membaca kata-kata dan bahasa tubuh dari para aktor dan dia ingin menebak bagaimana akhir dari skenario hubungan itu. Dia juga menikmati menonton iklan-iklan. Akan tetapi, bagi pria, menonton televisi adalah sebuah proses yang sama sekali berbeda, dilakukan untuk menuruti dua dorongan hati yang pokok.

Pertama, memiliki orientasi solusi, otak yang sifatnya memecahkan masalah, dia tertarik untuk sampai ke garis dasar secepatnya. Dengan berpindah-pindah saluran, dia dapat menganalisa masalah dalam setiap program dan mempertimbangkan solusi yang diperlukan.

Kedua, para pria suka melupakan tentang problem mereka sendiri dengan melihat ke problem orang lain, inilah sebabnya mengapa pria yang menonton siaran berita di TV jumlahnya enam kali wanita. Karena pikirannya cuma bisa mengerjakan satu hal dalam satu waktu, dengan melihat ke problem orang lain dan tidak merasa bertanggung jawab terhadap mereka, dia dapat melupakan kecemasankecemasannya sendiri. Dengan demikian, ini menjadi suatu bentuk pelepasan ketegangan, sama seperti berselancar di Internet, memperbaiki mobil, menyiram kebun, berolah raga di tempat fitness atau, seringkali inilah favoritnya, bermain seks. Selama seorang pria berkonsentrasi pada satu hal, dia selalu dapat melupakan kesulitan-kesulitannya sendiri, dan merasa nyaman dengan dirinya.

Para pria tidak ingin tahu apa yang ada di televisi, mereka ingin tahu apa lagi yang ada di televisi.

 Bila seorang wanita sedang cemas atas suatu masalah, tidak ada bedanya apakah dia melakukan salah satu dari hal-hal di atas, masalah itu tetap terbayang di dalam pikirannya yang multijalur dan dia punya kebutuhan untuk membicarakannya agar mendapatkan kelegaan.

Perbedaan mendasar di antara kedua jenis kelamin ini kerapkali mengarah ke suatu persoalan. Seorang wanita akan sering berusaha untuk berbicara dengan seorang pria sementara si pria sedang membaca koran atau sedang berpindah-pindah saluran TV dan, karena si pria tidak bereaksi atas apa yang sedang dikatakannya, seringkali akan menantangnya. “Apa yang baru saja kukatakan tadi?” begitulah tanya si wanita. Yang membuat si wanita frustrasi, biasanya si pria akan mampu menjawabnya. Ini karena dia telah mendengarkannya sewaktu berbicara tadi namun, karena otaknya sebagian besar terisi oleh satu tugas tunggal membaca koran, dia tidak sungguhsungguh menyimaknya, atau menganalisa apa yang sedang dikatakan si wanita, dia hanya merekam kata-kata itu.

Wanita sering menuduh pria berada berkilo-kilo meter dari dirinya sewaktu dia sedang mengajaknya bicara. Ini membuat pria bingung; mereka merasa bahwa kehadiran fisik mereka seringkali sudah cukup. Akan tetapi, wanita menginginkan mereka juga hadir secara emosional. Wanita akan benci pada sikap tidak perhatian pria yang begitu kentara dan menafsirkannya sebagai sikap cuek. Pria akan kesal karena tidak diberi waktu untuk mengaso, bahkan setelah mereka berusaha untuk menawarkan solusi dan dibantah. Semakin wanita menekan, maka pria pun semakin bertahan. Semakin pria bertahan, maka semakin kesallah si wanita.

Seorang wanita perlu memahami bahwa aktivitas melepaskan pikiran dan kepenatan bagi seorang pria adalah caranya untuk melepaskan stres, dan hendaknya si wanita jangan memasukkannya ke dalam hati. Tatkala pria bicara, maka dia bicara tentang satu hal dalam satu waktu. Sedang otak wanita yang multijalur memungkinkannya untuk berbicara tentang sederetan hal, masa lalu, masa kini, dan masa depan, semuanya secara simultan.

Keheningan dari seorang pria bukan berarti dia tidak mencintai si wanita. Itu artinya si pria sedang
menginginkan waktu yang tenang. 
 
Seorang pria perlu memahami bahwa seorang wanita butuh membicarakan berbagai hal tanpa mencapai solusi dalam rangka melepaskan stres yang sedang dirasakannya.

Solusi
Untuk memecahkan masalah remote control ini, pihak wanita perlu mendiskusikannya dengan tenang bersama si pria tentang betapa hal ini membuatnya kesal, dan mintalah agar si pria jangan melakukannya ketika si wanita sedang menonton acara kesayangannya. Alternatif lain, si wanita dapat saja berusaha menyembunyikan remote itu di suatu tempat yang tak akan terpikirkan oleh si pria untuk mencarinya. Dan bila tak satu pun dari strategi ini berjalan, si wanita hendaknya mempertimbangkan untuk membeli pesawat televisinya sendiri  atau remote control lainnya.

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.