Penyebab Arah Bola Melengkung
Saya sadar sekali
(dengan pengalaman yang lumayan banyak dalam permainan menggunakan bola)
tentang efek Magnus yang menyebabkan bola harus berpusing searah jarum jam
(dilihat dari atas) supaya geraknya melengkung ke arah kanan. Begitu pula,
sebuah bola yang dipukul dengan backspin akan melayang lebih lama dan seperti
mengapung. Efek ini dapat terlihat pada bola sepak dari kulit, bola tenis
lapangan, dan bola tenis meja. Bagaimanapun, ketika melakukan spin pada bola
mainan yang terbuat dari plastik, yang terjadi adalah sebaliknya: spin searah
jarum jam menghasilkan gerak melengkung ke kiri, dan backspin menyebabkan bola
menukik tajam. Bola-bola ini cuma versi besar bola tenis meja, dan samasama
mempunyai permukaan licin, mengapa reaksi mereka terhadap spin berlawanan?
Fenomena ini pernah
dibahas cukup rinci dalam sebuah artikel berjudul " The seamy side of
swing bowling" yang hadir di halaman 21 New Scientist edisi 21 Agustus
1993, dan paling baik jika dikaitkan dengan fenomena yang disebut "
boundary-layer separation." Ketika sebuah bola melayang di udara
permukaannya tertutup oleh sebuah lapisan udara tipis yang ikut tertarik
bersamanya. Di luar ini ada udara yang tidak terganggu. Antara udara yang
terbawa oleh bola dan udara yang tidak terganggu terdapat sebuah lapisan tipis
yang disebut lapisan batas ( boundary layer). Di bagian depan bola, lapisan ini
bergerak lambat. Akan tetapi dalam perjalanannya mengelilingi bola, ia makin
cepat dan tekanan yang ditimbulkannya lebih sedikit (seperti dinyatakan dalam
hukum Bemoulli, bahwa makin kencang aliran sebuah fluida, makin kecil tekanan
yang dikerahkannya). Biasanya, lapisan batas terpisah dari permukaan bola. Jika
bola mulus dan tidak berpusing, jaraknya dari permukaan bola sama. Akan tetapi
jika bola berpusing, lapisan batas terpisah dari bola secara tidak simetrik,
maka lapisan batas menutupi suatu bagian yang lebih luas di satu sisi daripada
di bagian lain. Akibatnya bagian permukaan bola yang mengalami tekanan rendah
lebih lebih luas di satu sisi daripada di sisi yang berlawanan, maka bola
cenderung terdorong ke salah satu sisi. Dalam pelengkungan ( swing)
konvensional (yang dihasilkan oleh efek Magnus-Robins), spin yang dialami oleh
bola membawa selapis sangat tipis udara bersamanya. Ini menyebabkan lapisan
batas terdorong ke belakang pada sisi bola tempat spin bergerak searah dengan
aliran udara sekitar, dan terdorong ke depan pada sisi bola yang bergerak
berlawanan arah dengan aliran udara. Hasilnya adalah tekanan lebih rendah pada
sisi tempat lapisan batas mengalami pemuluran, yang menyebabkan bola melengkung
ke arah tersebut. Itu sebabnya spin searah jarum jam menyebabkan bola
melengkung dari kiri ke kanan. (Sebuah cara lain untuk menjelaskan kejadian ini
adalah mengatakan bahwa pergeseran titik pisah lapisan batas mendorong
garis-garis aliran udara di sekeliling bola ke satu sisi, sehingga bola
melengkung ke arah lain.)
Semua tadi
mengandaikan bahwa aliran dalam lapisan batas bersifat laminer, dengan tiap
aliran berlapis secara rapi di atas yang lain. Dalam praktik, ada bagian aliran
udara yang mengalami turbulensi, bergerak secara kacau di sepanjang lapisan,
dan inilah yang dapat menimbulkan pelengkungan ke arah berlawanan (reverse
swing).
Eksperimen
menunjukkan bahwa lapisan-lapisan turbulen bisa lekat lebih lama dengan
permukaan bola daripada lapisan-lapisan laminer. Maka jika lapisan batas
turbulen di satu sisi dan laminer pada yang lain, tekanan pada sisi turbulen
akan lebih rendah dan bola akan melengkung ke sisi itu. Dalam situasi tertentu,
turbulensi dapat berkembang lebih dahulu pada sisi bola yang bergerak melawan
aliran udara, sehingga lapisan batas di sini terlambat berpisah. Hasilnya
adalah pelengkungan ke arah sebaliknya ( reverse swing). Entah turbulensi akan
berkembang atau tidak bergantung pada jenis bola, kecepatan, ukuran dan spin,
maka reverse swing menjadi lebih umum pada olahraga tertentu dibanding pada
yang lain (lihat jawaban-jawaban mendatang). Olahraga seperti cricket, yang
menggunakan bola dengan beberapa baris jahitan di bagian tengah, memberi para
pemain peluang lebih besar untuk menghasilkan baik swing maupun reverse swing
melalui turbulensi. Pemain yang terampil dapat memukul bola sedemikian sehingga
bola mengalami spin dengan jahitan selalu membentuk sudut tertentu ke arah
udara yang menyongsongnya. Jahitan tersebut memengaruhi aliran udara,
menyebabkan lapisan batas mengalami turbulensi hanya pada bagian berisi
jahitan. Akibatnya lapisan batas di sini terpisah lebih lambat sehingga swing
yang dihasilkan luar biasa.
Dengan pukulan yang
sangat kencang swing dapat dibuat ke arah berlawanan. Pada kecepatan sangat
tinggi yang dihasilkan oleh bowler kelas dunia (lebih dari 130 km per jam),
udara bergerak begitu cepat sehingga lapisan batas menjadi turbulen bahkan
sebelum sampai ke bagian bola yang berisi jahitan. Dalam hal ini jahitan justru
mendorong lapisan batas sehingga keterpisahannya dari bola di bagian jahitan
terjadi lebih cepat. Dalam hal ini bola secara tak terduga melayang dengan
swing ke arah berlawanan daripada biasa. Inilah yang terkenal dengan sebutan
ten-bob swerver. Efek ini pun dapat dihasilkan oleh pemain cricket biasa,
menggunakan bola yang dikerok, karena permukaan kasar memungkinkan lapisan
batas turbulen berkembang lebih mudah. Taktik ini tentu saja bertentangan
dengan peraturan.
-Editor
Pelengkungan ke arah
berlawanan yang dialami oleh bola sepak plastik terjadi akibat separasi lapisan
batas. Pada sisi bola tempat kecepatan relatif udara dan bola lebih besar,
aliran dalam lapisan batas menjadi turbulen. Pada sisi lain aliran tetap
laminer. Lapisan batas laminer memisahkan diri dari permukaan bola begitu
aliran udara tidak lagi mendorongnya ke permukaan. Sebaliknya, lapisan batas
turbulen tetap kontak dengan permukaan di sekeliling bola. Akibatnya olakan di
belakang bola mengalami perubahan arah menjadi berlawanan dengan arah rotasi
bola. Ini pun menghasilkan sebuah gaya ke arah sisi bola yang bergerak
berlawanan arah dengan aliran udara (dari kanan ke kiri untuk sebuah bola yang
berpusing searah jarum jam). Eksperimen menunjukkan bahwa faktor utama yang
mengatur arah pelengkungan bola adalah nisbah laju rotasi permukaannya terhadap
laju translasi bola. Pelengkungan ke arah sebaliknya terjadi ketika nisbah ini
kecil (kurang dari 0,4), sedangkan efek Magnus terjadi pada nisbah-nisbah lebih
tinggi, yang barangkali sekaligus menerangkan mengapa bola tenis yang mengalami
spin kencang melengkung berlawanan arah dibanding pelengkungan bola plastik.
Oliver Harlen
University of Leeds
West Yorkshire, Inggris
Pelengkungan lintasan
bola yang mengalami spin biasanya terjadi karena efek Magnus tetapi, lebih dari
seabad sebelum Heinrich Magnus, Benyamin Robins telah menyelidiki perilaku
bola-bola meriam yang meluncur sambil berpusing dan pada tahun 1742 ia
menerbitkan sebuah penjelasan tentang mengapa, bahkan pada hari tanpa angin,
mereka melengkung dari lintasan yang diharapkan.
Brian Wilkins
Wellington, Selandia
Baru
Banyak penjelasan
yang diterbitkan sekarang merujuk ke efek Magnus-Robins. Barangkali ada baiknya
kita ingat bahwa Isaac Newton pada tahun 1672 pernah mengulas bagaimana
lintasan sebuah bola dipengaruhi oleh spin.
-Editor
Post a Comment