Mana Lebih Banyak, Orang Mati vs Orang Hidup?



Betulkah saat ini orang hidup lebih banyak daripada orang yang sudah meninggal? Andai demikian, kapan jumlahnya menjadi sama ? Jika tidak, kapan itu bisa terjadi? Apakah kita bisa membuat taksiran yang baik tentang jumlah penduduk sebelum orang terbiasa melakukan cacah jiwa?



Jawaban di bawah didasarkan pada beberapa perhitungan yang pernah diterbitkan oleh International Statistical Institute. Jika populasi dunia selalu bertambah dengan laju seperti sekarang, yang menjadi dua kali lipat setiap masa hidup rata-rata seorang manusia, berarti jumlah orang hidup memang akan lebih besar daripada jumlah orang mati. Bagaimanapun, yang terjadi tidak demikian. Ada suatu masa sangat panjang di masa lampau ketika jumlah penduduk hampir tidak bertambah sama sekali, meskipun orang mati terus bertambah. Sesudah manusia mencatat sejarah, ternyata informasi tentang jumlah penduduk cukup mengejutkan, termasuk sensus yang diselenggarakan baik oleh kerajaan Romawi maupun Cina. Sebelum itu, jumlah penduduk ditaksir berdasarkan luas dunia yang telah digarap atau digunakan untuk berburu, dan jumlah orang yang dapat didukung oleh hasil bumi tersebut per satuan luas menggunakan metode produksi pangan ini.
Menurut taksiran yang dibuat oleh J-N. Biraben, jumlah penduduk dunia pada tahun 40.000 sebelum masehi adalah sekitar 500.000. Jumlah ini tumbuh— tetapi tidak dengan laju yang ajeg—hingga menjadi antara 200 dan 300 juta selama milenium pertama sesudah masehi, dan mencapai 1 miliar di awal abad kesembilan belas. Ketika mengalikan angka-angka populasi melalui taksiran laju kematian, Anda menemukan bahwa jumlah keseluruhan orang mati antara tahun 40.000 sebelum masehi dan sekarang bisa mencapai sekitar 60 miliar. Jumlah penduduk dunia sekarang masih sekitar 6 miliar. Walaupun tak ada keberatan yang pernah dibuat untuk ketelitian taksiran sejarah tersebut, kesalahan yang terjadi hampir tidak bisa terlalu besar sampai orang dapat menyimpulkan bahwa jumlah orang hidup telah jauh lebih besar daripada jumlah orang mati. Selalu begitu dan akan terus begitu entah sampai kapan.
Roger Thatcher
New Malden, Surrey, Inggris

Kalau menurut legenda religius, di Taman Firdaus, orang hidup (2) lebih banyak
daripada orang mati (0).
G. L. Papageorgiou
Leicester, Inggris

Dalam syair epos Mahabharata dari India, putra Pandawa yang tertua, Yudisthira, harus menjawab banyak pertanyaan, termasuk yang diajukan di atas, oleh dewa Yama, yakni dewa penunggu Dunia Bawah dan secara moral semua ini benar, yakni menguji pengetahuan Yudisthira, yang diceritakan memiliki kemampuan nalar tinggi serta tidak bisa berbohong. Yama menyamar sebagai seekor bangau yang sedang mengintai ikan di kolam sewaktu keempat saudara Yudisthira minum tanpa mampu menjawab sebuah pertanyaan pun, maka mereka semua mati. Yama sang bangau bertanya "Siapa lebih banyak, orang hidup atau orang mati?" Jawab Yudisthira: "Orang hidup, sebab orang mati tak ada lagi!" Yama menerima jawaban ini dan semua jawaban yang diberikan oleh Yudisthira dan, dengan sukacita karena Yudisthira sesungguhnya putra Yama, Yama memberkatinya dan menghidupkan kembali semua adiknya yang sudah meninggal.
Shafi Ahmed
London, Inggris

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.