Mengapa Pria Berbohong?


Pria baru dalam hidup Anda bersumpah bahwa dia sudah melupakan mantannya, namun Anda tahu bahwa dia menyimpan foto wanita itu di dalam laci meja kantornya. Insting kewanitaan Anda memberitahu adanya sesuatu yang tidak beres, namun Anda tak dapat membuktikannya. Teman wanita Anda tidak menemui Anda tadi malam sebagaimana janjinya karena dia bilang bahwa dia atau anjingnya atau ibunya sedang tidak enak badan. Namun Anda tahu bahwa dia tak pernah sakit, ibunya sudah meninggal dunia dan dia tidak punya anjing. Anda pun curiga. Apakah Anda sedang dibohongi?

Siapa Yang Bohong?
Setiap orang bohong. Hampir semua kebohongan terjadi pada jumpa pertama di mana setiap orang ingin menampilkan diri mereka dengan sebaik-baiknya. Hampir semua kebohongan yang kita katakan adalah Bohong Putih. Kebohongan jenis ini dinyatakan sebagai cara agar kita dapat hidup bersama tanpa kekerasan dan agresi karena seringkali kita lebih suka mendengar distorsi yang halus dari suatu kebenaran daripada fakta-fakta yang nyata dan pahit. Bila Anda punya hidung yang sangat besar, Anda tak ingin mendengar kebenaran tentangnya – Anda lebih suka mendengar bahwa hidung
itu tampak bagus, bahwa tak ada seorangpun yang memperhatikannya atau bahwa itu adalah ukuran yang tepat untuk wajah Anda.

Selalu katakanlah yang sebenarnya – dan kemudian larilah.— PERIBAHASA

Bila Anda pernah mengatakan kebenaran absolut kepada setiap orang yang Anda ajak berinteraksi sepekan kemarin, maka di manakah Anda berada sekarang ini? Di rumah sakit? Mungkin dipenjara. Bila Anda mengucapkan kata-kata yang tepat melintas di benak Anda sewaktu Anda sedang memikirkannya, bagaimana tanggapan mereka? Satu hal yang pasti: Anda tidak akan punya teman dan mungkin Anda akan berakhir sebagai pengangguran. 

Bayangkanlah percakapan ini:
“Hai, Maria. Kamu kelihatan payah sekali deh. Kenapa tidak pakai kutang saja untuk menopang kedua susu yang melorot itu?”
“Hai, Adam. Kenapa kamu nggak mendatangi dokter ahli penyakit kulit untuk membereskan semua bintik-bintik hitam jelek di wajahmu itu? Kamu orang yang suka pakai baju awut-awutan lagi.
Dan mengapa tidak kau rapikan bulubulu di hidungmu itu?”
“Itu mobil bagus baru yang kamu beli, Michelle. Kedua anakmu yang sangat bandel itu pasti akan segera merusaknya. Sebagai orangtua, kamu memang benar-benar nggak pengalaman.”
Contoh-contoh ini adalah kebenaran. Kebohongan bisa berupa,
“Hai, Maria, kamu tampak hebat sekali.”
“Hi, Adam, kamu memang cowok keren.”
“Kamu memang ibu yang baik, Michelle.”

Kapan terakhir kali Anda berbohong?
 Mungkin Anda tidak benar-benar berbohong, namun cuma membiarkan seseorang membuat asumsi yang salah berdasarkan apa yang Anda katakan atau tidak katakan kepada mereka, atau hanya sedikit berbohong untuk menghindari menyakiti perasaan mereka. Mungkin itu hanya sedikit bohong putih – Anda bilang bahwa Anda suka potongan rambut mereka, gaya dekorasi atau pasangan baru padahal sebenarnya tidak – atau Anda tidak ingin mereka mendengar kabar buruk dari Anda. Mungkin Anda melebih-lebihkan sedikit hal untuk menampilkan diri Anda agar tampak lebih baik demi mendapatkan suatu pinjaman atau ketika melamar kerja. Tatkala Anda menjual mobil Anda, mungkin Anda lupa mengatakan adanya kebocoran oli yang terus terjadi pada mesinnya sewaktu Anda bilang betapa bagusnya kondisi mobil itu. Manakala Anda mengiklankan rumah Anda untuk dijual Anda tidak menyebutkan bahwa letaknya langsung berada di bawah lintasan jalur pesawat terbang. Mungkin Anda mencat warna rambut Anda agartampak tujuh tahun lebih muda atau menyisir beberapa helai rambut yang masih tersisa untuk menutupi bagian kepala Anda yang botak, dengan pikiran bahwa Anda dapat membuat orang lain mengira bahwa Anda masih memiliki kepala yang penuh rambut bagus. Pernahkah Anda memakai sepatu hak tinggi agar supaya kedua kaki Anda tampak lebih panjang daripada keadaan sesungguhnya, bantalan bahu agar terlihat punya otoritas, kuku palsu atau makeup, atau mungkin berbohong tentang umur atau berat badan Anda? Kita terus-menerus berbohong satu sama lain. Para orangtua berbohong kepada anak-anak mereka tentang seks dan para remaja berbohong kepada orangtua mereka tentang masalah bahwa mereka sudah pernah berhubungan seks. Sebutlah itu apa saja sesuka Anda – semuanya itu adalah kebohongan.

Hanya musuh saja yang mengatakan kebenaran. Teman-teman dan para kekasih berbohong tiada habisnya.—STEPHEN KING

Kita berbohong karena dua alasan – untuk mencari keuntungan atau menghindari rasa sakit. Untungnya, hampir semua orang merasakan rasa bersalah, penyesalan yang dalam atau ketidaknyamanan sewaktu mereka berbohong, dan hampir semua merasakan mustahil untuk bersembunyi. Maka, selanjutnya terbukalah peluang bagi orang lain untuk mencari tahu apakah mereka diberitahu hal yang sebenarnya – atau dibohongi. Dengan sedikit latihan, mudah untuk mengenali isyarat-isyarat dari perilaku, dan mempelajari bagaimana menguraikannya.

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.