Jenis-Jenis Kebohongan


Ada empat jenis kebohongan dasar – bohong putih, bohong demi kebaikan, bohong untuk merusak  orang lain, dan tipu muslihat. Sebagaimana telah dibahas tadi, bohong putih adalah bagian dari fitrah sosial kita dan menghentikan kita dari saling menyakiti atau melukai perasaan secara emosional satu sama lain dengan kebenaran yang pahit dan menyakitkan. 
Bohong demi kebaikan digunakan oleh seseorang yang berniat untuk menolong orang lain. Misalnya, seorang petani yang menyembunyikan orang-orang Yahudi dari kejaran Nazi yang menanyainya apakah dia menyembunyikan orang Yahudi di rumahnya dilihat sedang bertindak heroik sewaktu dia berbohong. Petugas penyelamat yang menarik seorang anak dari sisa-sisa sebuah mobil yang terbakar dan berbohong kepada si anak bahwa ayah dan ibunya dalam keadaan baik-baik saja sedang menyelamatkan anak itu, dalam jangka pendek, dari trauma yang lebih parah. Para dokter yang bohong kepada seorang pasien di ranjang kematiannya untuk mengangkat semangat mereka atau berpurapura menulis resep kepada para pasien, secara teknis juga sedang berbohong.
Riset memperlihatkan bahwa 30–40% pasien merasa sembuh setelah diberi placebo (vitamin biasa yang dikatakan sebagai obat). Tipu muslihat adalah kebohongan yang berbahaya karena si pembohong bermaksud untuk merusak atau merugikan korbannya demi keuntungannya sendiri. Contohnya, salah seorang teman kami, Elisa, yang pernah diingatkan oleh salah seorang teman wanitanya terhadap seorang pria yang memberikan perhatian yang sangat besar kepadanya. Elisa adalah orangtua tunggal yang secara sosial tidakterlalu sering keluar rumah. Maka, tatkala dia bertemu dengan seorang pria yang juga orangtua tunggal di playgroup tempat putranya bersekolah yang orangnya tampak manis, peka, cerdas, lucu dan, yang terpenting, tertarik kepada dirinya, dia pun merasa sangat senang. Akan tetapi, Tika segera memutus romantika yang sedang bersemi ini. Dia memberitahu Elisa bahwa pria itu terkenal sebagai orang yang suka memanfaatkan para wanita, yang punya keahlian khusus dalam membuat wanita patah hati. Elisa, yang selalu berhati-hati terhadap para pria demi melindungi putranya bila dirinya secara emosional sampai lengket dengan seorang pacar, menghindari pria tersebut seketika itu juga. Sebulan kemudian, secara tak sengaja dia berpapasan dengan pria itu di pusat perbelanjaan lokal – bersama Tika yang tampak bahagia sekali sedang bergandengan dengannya.
Ada dua cara utama dalam tipu muslihat – menyembunyikan dan memalsukan. Dalam menyembunyikan, si pembohong tidak benar-benar mengatakan kebohongan, dia menahan informasi.
Katakanlah, misalnya, kelak Elisa kebetulan mendapat info dari wanita lain bahwa pria ini pernah, pada masa lalu, mengakali mantan pacarnya untuk menandatangani penyerahterimaan seluruh uang si
wanita kepadanya dan kemudian membawa lari uang itu, lalu meninggalkan si wanita menghadapi kebangkrutan. Anda memang tak mudah menyalahkan Elisa atas tindakannya yang tidak memberitahu Tika. Lagipula, mungkin saja Tika tidak akan percaya kepadanya. Namun bila Elisa berkeputusan untuk tidak memberitahu Tika, maka dia pun akan bersalah karena berbohong, kali ini dengan tindakan menyembunyikan informasi. Dalam memalsukan, informasi palsu disajikan seakan-akan benar. Tika telah menyajikan informasi palsu kepada Elisa tentang watak seorang pria yang bersangkutan dalam rangka agar dapat merebutnya dari saingannya. Jenis kebohongan ini adalah perbuatan yang disengaja, tak pernah karena kebetulan. Sedangkan bohong untuk merusak orang lain, disebut demikian entah itu untuk membalas dendam atau untuk mencari keuntungan. Orang-orang yang profilnya tinggi seperti para aktor, orang kaya dan politisi sering menjadi target dari orang-orang yang suka berbohong untukmerusak orang lain demi mencari untung. Para wartawan yang kemudian menyerahkan cerita-cerita itu kepada tabloid-tabloid murahan dan majalah, padahal tahu bahwa hal itu tidak benar, juga menarik keuntungan yang sama besarnya sebagaimana halnya para pesaing mereka di bidang bisnis dan politik.
Bohong untuk merusak orang lain, atau menyebarkan rumor seringkali dipakai sebagai senjata dalam situasi persaingan. Para pembohong yang bertujuan merusak orang lain ini memasang rencana untuk menghancurkan karakter dan reputasi para korban mereka, biasanya dengan hasil yang luar biasa parah dan permanen. Sebuah perusahaan, contohnya, bisa saja menyebarkan informasi palsu bahwa pesaing utamanya sedang berada dalam kesulitan keuangan. Demikian pula, bukanlah hal yang aneh bagi partai-partai politik untuk menebar rumor perilaku seksual yang tidak pantas dari lawannya. Bayangkan saja dampak dari salah satu dari dua orang pria yang sedang berusaha merebut perhatian dari seorang wanita yang sama yang menyebarkan dusta bahwa pria lainnya terkena penyakit kelamin menular atau seorang pelaku pedofil. Bohong untuk merusak orang lain bekerja pada basis bahwa tak peduli betapapun keterlaluan atau mustahilnya kebohongan itu, bila Anda melemparkan lumpur dalam jumlah yang cukup, maka pasti ada orang yang akan terkena.

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.