Cara Kerja Peredam Bunyi Senjata
Dalam film-film James
Bond, orang menggunakan sebuah senjata api dengan peredam bunyi untuk
menghabisi nyawa seseorang (entah baik atau jahat) secara diam-diam. Bagaimana
cara kerja peredam bunyi ini?
Peredam bunyi dalam
bahasa Inggris disebut silencer, sound moderator, atau suppressor dan digunakan
oleh para pemburu untuk mengurangi tingkat kebisingan sewaktu senjata api
ditembakkan, khususnya senjata api untuk olahraga. Peredam bunyi ini pada
dasarnya tidak lebih dari serangkaian ruang dengan rancangan khusus (baffle)
dalam sebuah tabung yang cukup besar dan panjang, biasanya dipasang dengan
uliran di ujung laras sebuah senjata api. Bunyi yang terjadi ketika sebuah
senjata api ditembakkan terdiri atas dua komponen. Yang pertama berasal dari
pemuaian secara cepat yang dialami oleh gas pendorong sewaktu meninggalkan
laras. Yang kedua adalah ledakan supersonik yang ditimbulkan oleh peluru.
Mengurangi tingkat kebisingan ledakan peluru supersonik sebetulnya mustahil,
tetapi sebuah sound moderator yang dipasang di ujung laras sebuah senjata api
mempunyai pengaruh yang signifikan dalam mengurangi noise signature yang
terjadi karena alat ini mengendalikan laju pemuaian gas pendorong. Agar sound
moderator betul-betul efektif, senjata api harus menggunakan amunisi dengan
proyektil yang melaju dengan kecepatan tidak melebihi kecepatan bunyi. Dalam
hal ini, bunyi tembakan sangat berkurang bahkan tidak dikenali sebagai bunyi
tembakan.
Peredam, suppressor,
atau sound moderator tidak dapat dipasang pada sebuah revolver karena sekitar 5
persen gas pendorong yang dihasilkan masih bisa lolos dari celah di antara
laras dan silinder yang berisi peluru. Akibatnya peredaman bunyi
menjadi tidak
efektif. Di luar ini, peredam dapat dipasang pada hampir semua jenis senjata
api.
Saya pernah melihat
Sten, sebuah senapan mesin ringan Perang Dunia Kedua dengan sebuah peredam yang
besar dan menyatu sedang dioperasikan menggunakan amunisi subsonik yang khusus.
Hasilnya mengesankan karena bunyi yang keluar dari sistem ini hanya bunyi
ringan dari hentakan-hentakan logam alat pematuk.
Dalam imajinasi
masyarakat umum, peredam bunyi pada senjata api dikaitkan dengan dunia agen
rahasia atau bisnis kotor. Dalam kenyataan, alat ini digunakan secara luas di
kalangan para pemburu yang tidak ingin mengejutkan hewan buruan atau satwa di
hutan tempat mereka mencari hiburan.
Bill Harriman
The British
Association for Shooting and Conservation Wexham, Clwyd, Inggris
Peredam bunyi pertama
yang sukses dipatenkan dalam tahun 1910 oleh penemu Amerika Hiram P. Maxim
(putra Hiram S. Maxim yang terkenal sebagai pembuat senapan mesin Maxim).
Peredam buatannya termasuk tipe baffle, yang sampai sekarang masih umum.
Peredam tipe baffle terdiri atas sebuah tabung logam, biasanya dibagi menjadi
dua bagian, yang dipasang di ujung laras sebuah senjata api. Bagian pertama,
yang biasanya sekitar satu per tiga panjang peredam, adalah sebuah "ruang
ekspansi" tempat gas pendorong peluru bisa memuai untuk melesap sebagian
energi mereka. Ruang ekspansi atau ruang pemuaian ini bisa terbuat dari tabung
anyaman kawat ( wire mesh), yang berfungsi menguraikan kolom gas dan
mendinginkannya dengan bertindak sebagai sebuah heat sink (penyerap atau
pelesap panas). Bagian kedua terdiri atas serangkaian metal baffle, dengan
sebuah lubang di bagian tengah untuk dilewati oleh peluru.
Fungsi baffle adalah
secara bertahap menyimpangkan dan melambatkan aliran gas yang keluar dari ruang
ekspansi, sedemikian sehingga ketika gas muncul dari peredam, aliran mereka
lebih dingin, lebih lambat, dan tidak bising. Peredam bunyi pada sebuah sepeda
motor bekerja dengan prinsip yang betul-betul sama. Sudah barang tentu ada
variasi dalam hal ini: ada rancangan yang secara keseluruhan terdiri atas
baffle, sedangkan rancangan lain sepenuhnya berupa sebuah ruang ekspansi yang
besar. Pada hakikatnya, sebuah botol minuman penyegar dari plastik dapat
berfungsi sebagai peredam bunyi yang cukup efisien, yang akan bekerja sampai
beberapa tembakan sebelum pecah. Peredam bunyi biasanya bekerja paling baik
menggunakan peluru dengan amunisi subsonik, sebab dalam hal ini ledakan sonik
yang terjadi ketika peluru melaju lebih kencang daripada kecepatan bunyi tidak
ada. Ada pula peredam bunyi yang dirancang untuk melambatkan peluru sampai ke
tingkat subsonik
dengan cara membuat laras seolah-olah bocor, dengan bocoran yang disalurkan ke
dalam ruang ekspansi. Lubang bocoran tersebut memungkinkan gas tekanan tinggi
yang terjadi akibat ledakan lolos dari belakang peluru sehingga tekanan
berkurang dan akhirnya menurunkan kecepatan peluru.
Dalam rancangan lain,
baffle dibuat dari suatu bahan elastik dengan sebuah lubang tengah yang lebih
kecil daripada peluru. Lubang pada bahan elastik ini terbuka ketika dilewati
peluru namun menutup kembali setelah peluru berlalu. Dengan cara ini pengeluaran
gas menjadi lambat. Tidak usah heran jika bahan elastik ini lekas aus dan bila
tidak diganti dapat memengaruhi ketepatan peluru.
Tipe peredam bunyi
kedua, yang tidak begitu lazim, adalah rancangan anyaman kawat. Dari luar
bentuknya sama dengan ruang ekspansi seperti pada tipe baffle, tetapi baffle di
sini digantikan dengan sebuah kolom anyaman kawat dengan sebuah lubang di
tengah untuk peluru. Di sini, anyaman kawat bertindak sebagai penghambat kolom
gas seperti dalam rancangan baffle, sambil berfungsi sebagai sebuah heat sink
untuk mendinginkan gas panas dan karena itu meredam kebisingannya. Penjahat
diketahui telah mengakali peredam jenis ini menggunakan bahan dengan tingkat
peredaman lebih tinggi meskipun hanya untuk beberapa kali pemakaian. Inovasi paling
baru dalam teknologi peredaman bunyi tembakan adalah yang disebut wet silencer
atau ( wet can di Amerika). Rancangan ini memungkinkan penggunaan air atau
minyak pelumas. Pada saat penembakan, gas panas yang memuai didinginkan, dan
karena itu mengalami peredaman, dengan memindahkan panas ke dalam cairan. Wet
silencer memungkinkan pembuatan rancangan yang jauh lebih kecil atau lebih
kedap. Sebuah pendekatan alternatif terhadap rancangan peredam yang sama sekali
tidak menggunakan peredam di moncong senjata api telah muncul dari Rusia.
Sebagai ganti mereka menggunakan selongsong (cartridge) khusus. Seperti kita
ketahui mesiu dalam selongsong membuat peluru terlontar akibat dorongan gas
yang meledak setelah bahan mudah terbakar di bagian pangkal (primer) terbakar
oleh hantaman pemicu. Dalam hal ini, bentuk bagian leher selongsong yang khusus
menyebabkan gas panas terperangkap dan mengalami peredaman pada sebuah ruang
dalam senjata api. Asal tahu saja, seniman Hollywood merdeka sekali dalam
membuat rancangan artistik untuk peredam mereka. Rancangan peredam sungguhan
biasanya jauh lebih besar daripada tabung sebesar cerutu seperti yang tampak
dalam film-film dan biasanya tidak sulit dibongkar pasang. Sutradara yang sok
pintar tidak jarang memasangkan sebuah peredam pada sebuah revolver, padahal
dalam kenyataan ini mubazir karena gas masih bisa lolos dari celah-celah di
antara silinder dan laras.
Akhirnya, lupakan
saja bunyi seperti kentut yang keluar dari moncong pistol berperedam milik
James Bond. Bunyi yang sesungguhnya kurang lebih seperti bunyi
ketika kita
membanting pintu mobil.
Hugh Bellars
Melalui email, tanpa
alamat
Post a Comment