Kunci Kejeniusan


Kunci tambahan untuk menjadi jenius adalah kecepatan dan produktivitas. Kedua faktor inilah yang menjadi penentu apakah anda seorang berkreativitas tinggi atau calon jenius.

Kecepatan disini berarti anda harus meningkatkan jumlah ide dan solusi untuk tiap masalah yang muncul. Anda bisa melihat berbagai sudut pandang dengan cepat. Jumlah sudut pandang yang anda mampu pikirkan berhubungan dengan produktivitas.

Katakan anda melakukan sebuah perenungan, biasanya anda mendapatkan 10 ide selama 30 menit. Bisakah anda tingkatkan menjadi 20 bahkan 30 ide? Selain jumlah ide, bagaimana produktivitas anda dengan ide tersebut? Bisakah meningkat? Seorang jenius dikenal selalu berpikir terus menerus dalam jumlah pemikiran yang banyak untuk waktu tertentu. Seakan-akan mereka tidak pernah tenang. Mereka dialiri aliran ide dan aliran pemecahan masalah. Sekilas kita mengalami kesulitan memandang cara berpikir mereka. Namun bila anda melatih teknik-teknik yang disebutkan diatas, perlahan anda akan mengerti. Betapa asosiasi yang diciptakan otak kita sangat besar jumlahnya. Dan dengan latihan yang konsisten, anda tidak akan kehilangan ide. Dan aliran itu akan terus mengalir. Anda akan terus mencari solusi. Hidup anda akan berubah dan disini anda tidak mengalami kebosanan, karena ide merupakan perubahan yang konstan dari waktu ke waktu.

Anda malah mengalami ekstasi atau kegembiraan karena semangat hidup anda berkobar. Kedengarannya aneh? Ya, semangat itulah yang terus memompa Tomas Alva Edison melakukan lebih 10.000 eksperimen untuk menemukan bola lampu listrik yang sempurna. Motivasi dan kegembiraan itulah yang mengilhami Leonardo Da Vinci untuk membuat banyak sekali catatan mengenai banyak hal. Sampai sekarang orang belum tahu pasti berapa banyak catatan pengamatan dan kalkulasinya untuk berbagai bidang ilmu yang terkumpul hingga saat ini.

Kita mengenal para jenius penuh dengan semangat yang tidak habis-habisnya. Inilah alasan yang logis darimana mereka mendapatkan kekuatan untuk itu. Jika anda baca dari bab pertama, salah satu kata kunci untuk kreativitas adalah kekuatan dan daya tahan ketika solusi belum ditemukan. Jika anda memiliki kedua faktor tersebut untuk jangka lama, bukankah hanya tinggal menghitung waktu anda akan menjadi master dari kreativitas? Sebuah langkah kejeniusan sudah anda pijak.

Lalu mengapa tidak banyak calon-calon jenius disekeliling kita? Jawabannya mungkin ada pada sistem edukasi kita saat ini yang masih terpengaruh untuk membentuk semua manusia sama jenisnya. Apapun model mereka ketika masuk, mereka hanya dinilai berdasarkan nilai kelulusan yang disetarakan dari ujung negeri ini sampai ke ujung yang lain. Tidak ada perbedaan, tidak ada pengecualian. Padahal kita semua unik. Walaupun potensi dan kapasitas kita sama ketika lahir, namun kita memiliki keunikan dan keunikan itu dikembangkan dengan cara yang unik pula.

Jadi apakah sistem edukasi kita salah? Bisa jadi, masyarakat mengenal sistem edukasi model lama yang hanya cocok untuk jaman industri uap. Kita hidup di jaman internet, sudah melewati beberapa masa industri sebenarnya. Kalau saja sistem edukasi kita lebih akomodatif maka akan lebih banyak orang jenius yang besar disekitar kita. Jadi orang-orang pintar saat ini itu masih berpotensi untuk menjadi kreatif bahkan jenius jika mau berlatih mengembangkan potensi otaknya.

Beberapa kasus memang ada pengecualian. Ada anak yang sejak kecil bakat jeniusnya muncul dengan sendirinya. Kita tidak mengingkari hal itu. Malah hal itu membuktikan bahwa jenius bisa berkembang dari masa kanak-kanak. Dengan metode tertentu, potensi itu bisa dimunculkan pada anak-anak normal lainnya.  

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.