Mengenal Karakter dari Gaya Bicara
Bagaimana menilai karakter seseorang berdasarkan caranya dalam
berbicara. Ayo kita pelajari masalah psikologi ini dengan mengenali
empat karakter orang berdasarkan cara berbicaranya. Check it out Gan!
Tipe 1. Kurang Senang Mendengarkan dan Hanya Ingin Didengar
Orang dengan cara bicara seperti ini pasti pernah kita jumpai. Pernah lah pasti, coba ingat - ingat kembali sob. Seseorang dengan tipe seperti ini biasanya berbicara dengan barapi - api, kalau sudah ngomong agak sulit berhenti, cenderung sering tidak memberikan kesempatan untuk orang lain menjawab terlebih dahulu, atau dengan kata lain susah untuk membiarkan orang lain berbicara dan ketika mendengar cenderung sulit terlihat antusias dalam mendengarkan.
Mungkin aslinya ia mendengarkan suara yang lawan bicaranya keluarkan, namun, matanya tidak menatap mata lawan bicara dan sesekali menunjukkan bahwa ia tidak terlalu peduli dengan apa yang disampaikan oleh si lawan bicaranya sob.
Karakter kepribadian orang dengan tipe bicara seperti ini, kurang lebih seperti berikut :
- Keras Kepala
- Mau menang sendiri
- Suka merendahkan orang lain
- Tidak bertanggung jawab
- Sombong dan merasa paling hebat
- Cerdik
- Pemarah
- Pembohong/pembual
Tipe 2. Suka memotong pembicaraan
Suka memotong pembicaraan, berarti orang seperti ini cukup sering
memotong pembicaraan lawan bicaranya. Mungkin kamu juga pernah kali ya
bertemu dengan orang seperti ini, bagaimana, menyebalkan bukan?
Saat kamu sedang menyampaikan sebuah cerita, menyampaikan maksud
pikiranmu atau sekadar berbagi pendapat dengan orang tipe 2 ini, orang
tipe 2 ini bisa secara mendadak memotong pembicaraanmu, memotong
ucapanmu yang belum selesai, atau bahkan dibantahnya.
Orang yang seperti ini pada saat kita berbicara biasanya memiliki sifat sebagai berikut :
- Suka memerintah
- Tidak bisa dibantah
- Penjilat
- Bermuka dua/buaya berkulit ayam
- Licik
- Sadis
- Tidak punya toleransi
- Manis di muka tapi busuk di belakang, di belakang kita orang tipe 2 suka menjelek -jelekkan
- Keinginannya kuat dan harus bisa terpenuhi dengan segala cara
- Keras kepala
- Pelit, egois, kirir dan serakah
- Jika berbicara suka menyakiti hati orang lain,
- Suka membanggakan diri sendiri
Tipe 3. Listener atau pendengar yang baik
Tahukah kamu bahwa bisa dipastikan seluruh pemimpin top di dunia ini
merupakan pendengar yang baik. Anda tidak perlu meragukan statement saya
barusan, pasalnya saya menemukan fakta tersebut di dalam buku - buku
psikologi best seller karangan Dale Carnegie dan John C. Maxwell.
Orang seperti ini betah berlama - lama mendengarkan lawan bicara,
ekspresi wajah yang ditunjukkannya bisa sesuai dengan apa yang sedang
dibicarakan, jika sedang membicarakan sesuatu yang menarik, tipe
pendengar akan menunjukkan ekspresi wajah "merasa tertarik", "antusias"
terhadap pembicaraan.
Tipe pendengar ini juga sering menjawab hanya dengan gerak tubuh,
seperti anggukan, senyum, gelengan kepala, atau pun dengan alisnya.
Orang dengan karakter seperti ini sangat cocok menjadi pemimpin, saya
tidak sedang bercanda ya sob, hehehe. Dan orang seperti ini biasanya
juga memiliki sifat - sifat sebagai berikut :
- Berwawasan
- Pemikir
- Pengalah
- Rendah hati
- Empati tinggi
- Tidak sombong
- Suka melamun
- Keras kepala
- Hemat
- Toleran
- Tidak suka digurui, tetapi bisa menyembunyikan ketidaksukaannya tersebut
- Cerdik
- Pendendam, jika hanya mendengar tetapi tidak bisa mengutarakan pesan
- Pandai mengambil peran
- Pemberontak jika berada di sistem yang kaku
- Pantang direndahkan
- Mudah bosan untuk urusan - urusan yang biasanya disukai orang lain
- Sulit ditebak
- Jarang berbicara, kalau berbicara biasanya tajam dan terarah
- Emosinya labil
- Tidak teratur
- Tidak suka pembicaraan yang topiknya diulang
Tipe 4. Pendiam yang jika diajak bicara tidak ada ekspresi atau tanpa memberi umpan balik ke lawan bicara
Orang yang pendiam seperti ini cenderung mempunyai sifat sebagai berikut :
- Mudah diyakinkan
- Penurut
- Sabar
- Otaknya kosong
- Mengikuti sistem yang kaku
- Pelit
- Baik
- Ramah
- Teratur
- Kurang memiliki ide
- Tidak mau berpikir
- Tulus
Nah, tapi tipe terakhir ini terkadang bisa juga berubah menjadi tipe ke
3. Sebenarnya setiap tipe bisa berubah menjadi tipe - tipe lainnya,
tergantung pengalaman pribadi orang tersebut, dengan siapa ia bertemu
setiap harinya pasti akan mempengaruhi kepribadiannya.
Tentu saja hal tersebut dengan catatan bahwa orang ini mau belajar, jika
tidak memiliki jiwa suka belajar, maka orang dengan tipe - tipe ini
akan tetap pada jenis kepribadiannya yang sekarang ini dari waktu ke
waktu, sulit bagi orang yang tidak terbuka atau tidak suka belajar untuk
menerima perubahan dan menyesuaikan dirinya dengan perubahan itu.
Post a Comment