Penyebab Biskuit Melunak
Mengapa sekeping
biskuit yang ditinggalkan di tempat terbuka semalaman menjadi lunak pada pagi
hari sedangkan sebatang roti Prancis yang ditinggalkan dengan rentang waktu
yang sama menjadi begitu keras sampai dapat digunakan untuk menggebuk maling?
Biskuit mengandung
lebih banyak gula dan garam daripada roti Prancis (baguette). Gula halus dan
garam bersifat higroskopis dan karena itu menyerap uap air dari
atmosfer—tekanan osmosis dalam biskuit manis sangat tinggi. Tekstur biskuit
yang padat membantu mempertahankan kelembaban melalui efek-efek kapiler. Di
pihak lain, roti Prancis mengandung sedikit garam atau gula, dan memiliki
struktur sangat terbuka. Tepung terigu tidak peduli soal apakah ada butir-butir
air di dekatnya atau tidak. Maka, karena unsur pembentuk yang berbeda, tidak
usah heran jika yang satu menarik air, sedangkan yang lain tidak. Cobalah
menggunakan bermacam-macam biskuit, dari yang paling manis, paling padat,
sampai ke yang paling tawar dan paling empuk seperti busa. "Indeks
kelembaban setelah semalam" bertambah sejalan dengan kerapatan dan
kandungan gula/garam. Saya menemukan bahwa jika saya meletakkan biscotti
tradisional Italia (tidak begitu manis dan bertekstur cukup terbuka) bersama
biskuit jahe yang padat dan manis dalam sebuah wadah tertutup rapat, biscotti
menjadi sekeras batu sedangkan biskuit jahe menjadi sangat lembek.
Chris Vernon
Kwinana, Australia
Sebatang roti Prancis
( baguette) menjadi kering sementara sekeping biskuit gula putih menjadi lembek
karena higroskopisitas gula putih dalam biskuit. Saya telah meneliti masalah
ini tahun lalu ketika ikut sebuah kompetisi dalam usia 13 tahun. Kami diminta
membuat sebuah proyek tentang apakah memasak mempunyai kaitan
dengan sains. Uap air
di udara tertarik kepada gula dan ini menjadikan biskuit melunak. Sementara itu
roti Prancis tidak mengandung gula dan karena itu tidak menarik uap air,
sedangkan kandungan air yang ada menguap sehingga roti menjadi keras. Dalam
eksperimen itu kami menggunakan tiga macam biskuit: yang satu menggunakan gula
berbutir lembut (gula kastor), yang lain menggunakan madu, sedangkan yang
terakhir berfungsi sebagai kontrol, jadi tidak menggunakan pemanis. Biskuit
kontrol kehilangan 2,17 gram air sesudah ditinggalkan di luar semalaman, dan
biskuit madu kehilangan 2,03 gram, tetapi biskuit gula kastor malahan mengalami pertambahan berat 1,23
gram. Biskuit madu kehilangan air karena atmosfer memiliki konsentrasi air
lebih rendah daripada biskuit.
Tom Winch
Ely, Cambridgeshire,
Inggris
Pati (starch) terdiri
atas sekitar 20 persen amilose dan 80 persen amilopektin. Penyebab roti menjadi
kadaluwarsa adalah retrogradasi amilose. Tentu saja, roti menjadi kering karena
kehilangan kandungan air. Bagaimanapun, roti dapat dicegah dari kekeringan
tetapi tetap tidak segar lagi. Molekul-molekul amilopektin linier dalam
butir-butir pati, yang dipisahkan oleh molekul-molekul air dalam roti segar,
saling mendekat dan menjadi makin beraturan sejalan dengan waktu, menjadikannya
lebih
kaku. Proses ini
bergantung pada temperatur, dengan laju paling cepat pada temperatur lebih
tinggi sedikit dari titik beku dan paling lambat di bawah titik beku. Penelitian
menunjukkan bahwa roti yang disimpan pada 7 derajat C (temperatur lemari
pendingin rata-rata) menjadi kadaluwarsa dengan laju yang sama seperti roti
yang disimpan pada 30 derajat C. Maka menaruh roti di lemari pendingin tidak
menjadikannya segar lebih lama.
Allie Taylor
London, Inggris
Post a Comment