Mengapa Lampu Lalu Lintas Merah, Kuning, dan Hijau?
Mengapa urutan lampu
berwarna pada lampu lalu lintas di seluruh dunia adalah merah, kuning, hijau,
sedangkan urutan yang dianut oleh perkeretaapian (juga universal) adalah hijau, kuning, merah
(untuk sinyal tiga warna)?
Perbedaan antara
lampu isyarat di jalan raya dan jalan kereta api berasal dari sejarah
perkeretaapian dan kesadaran orang atas keselamatan. Palang atau lengan sinyal mekanik
kereta api pada awalnya dirancang sedemikian sehingga ketika sistem mengalami
kegagalan, palang berada dalam posisi "bawah" yang berarti berhenti
(stop). Pada malam hari sinyal terdiri atas panel-panel kaca dua warna di ujung
jauh lengan sinyal, di luar titik tumpu, yang bergerak di depan sebuah lentera
yang diam. Bahkan walaupun yang terletak lebih tinggi di antara kedua panel
kaca itu adalah panel merah, panel inilah yang berada di depan lentera sewaktu
lengan sinyal sedang di bawah, berarti stop. Ketika sinyal mekanik masih
dipakai secara gabungan dengan sinyal listrik yang baru, yang belakangan
terpaksa disesuaikan dengan yang lama. Oleh sebab itu, sinyal listrik berwarna
merah di paling bawah sehingga masinis kereta api selalu membaca posisi bawah
sebagai perintah untuk berhenti. Lampu lalu lintas langsung bekerja menggunakan
listrik maka rancangan dibuat sedemikian supaya lampu paling penting, merah,
dapat terlihat dari jarak sejauh-jauhnya. Berarti lampu merah harus diletakkan
paling tinggi. Selain itu, visibilitas sinyal kereta api lebih penting. Letak
sinyal kereta api ditentukan melalui pemilihan yang cermat.
Gerald Dorey
Oxford, Inggris
Gerald Dorey hanya
betul sebagian dalam penjelasan sejarahnya untuk urutan lampu sinyal kereta
api. Sesungguhnya, ia melewatkan kenyataan bahwa di sebagian besar Inggris
orang pernah menggunakan sistem sinyal semafor kuadran bawah (lower quadrant
semaphore), dengan palang horizontal berarti berbahaya dan 45 derajat ke arah
bawah berarti aman. Dalam sinyal ini lampu merah berada paling atas. Alasan
utama lampu merah ditaruh di bawah dalam instalasi sinyal modern Inggris adalah
cuaca. Guna memastikan visibilitas dalam cuaca panas terik, tiap lampu warna
dilengkapi dengan tudung di atasnya. Bagaimanapun, selama musim dingin, salju
dapat bertumpuk di atas tudung dan membuat lampu di atasnya tidak kelihatan.
Dengan berada paling bawah, lampu merah yang paling penting demi keamanan tidak
akan tertutup oleh salju dari tudung lampu di sebelah bawahnya. Jadi lampu merah
tidak akan terhalang.
Vincent
Luthart
London,
Inggris
Sinyal mekanik atau
sinyal semafor terdiri atas dua macam. Pada tipe kuadran bawah yang lama,
lengan sinyal bergerak ke bawah dari titik tumpunya untuk menunjukkan bahwa
jalan di depan aman atau hijau, dikembalikan ke posisi horizontal menggunakan
sebuah beban pengimbang ( counterweight), dan kaca lampu disusun dengan warna
merah di sebelah atas warna hijau. Pada tipe kuadran atas yang baru, lengan
sinyal diangkat ke atas untuk memberikan isyarat aman, dan kembali ke bawah
menggunakan beratnya sendiri (seperti dalam adegan film klasik The Lady
Kiiiers) dan kaca-kaca lampu diletakkan berdampingan. Merah terletak lebih
dekat titik tumpu sedangkan hijau terletak di sisi luar. Pada keduanya, lengan
horizontal berarti stop tetapi isyarat bebas atau aman diberikan dengan gerak
sinyal yang berbeda. Lengan sinyal berwarna merah selalu digunakan untuk sinyal
berhenti (stop signal) yang utama, tetapi sebelum sinyal ini biasanya ada
sebuah sinyal peringatan (distant signal) yang bekerja dengan cara sama.
Bagaimanapun, lengan pada sinyal peringatan serta kaca lampunya berwarna
kuning, bukan merah, dan pengaktifan sinyal ini berarti sebuah izin untuk
"lewat tetapi tetap waspada." Pengaturan lampu warna dalam sistem sinyal
muitiple aspect tidak terkait dengan posisi lengan pada sinyal mekanik. Merah
ditaruh di bawah hanya karena posisi ini paling dekat dengan mata masinis;
kuning di atasnya, kemudian hijau dan, dalam sinyal four aspect, lampu kuning
kedua berada paling atas, di atas lampu hijau.
C. C.Thornburn
Aston University,
Birmingham, Inggris
Pengguna jalan tidak
harus menjalani uji buta warna, dan karena itu posisi lampu merah, kuning dan
hijau harus selalu sama, sehingga isyarat lampu dapat dikenali melalui posisinya,
selain melalui warna. Sinyal seperti ini biasanya ditempatkan di lokasi-lokasi
yang memberlakukan batas kecepatan dan, karena kemampuan pengereman ban-ban
modern, pengemudi masih bisa berhenti dengan aman bahkan setelah mengenali
isyarat merah hanya melalui posisinya. Masinis kereta api, yang secara teratur
menjalani uji buta warna, harus bereaksi terhadap sinyal-sinyal dari jarak yang
sangat jauh guna memastikan agar kereta api dapat berhenti pada waktunya. Di
jalur-jalur utama isyarat yang diberikan harus dapat diidentifikasi secara
tepat sejak masih jauh sekali, yang tidak memungkinkan masinis mengetahui
isyarat itu dari posisinya, maka ia harus hanya mengandalkan isyarat warna.
Pertanyaan yang telah diajukan sesungguhnya kurang tepat sebab tak ada aturan
universal di perkeretaapian yang menentukan hijau di atas kuning dan kuning di
atas merah. Di masa lampau, sebagian sinyal hanya terdiri atas sebuah lampu dan
sinyal warna diberikan dengan memasang filter warna pada lengan sinyal di depan
sebuah lampu. Aturan yang konsisten soal tataletak sinyal dengan lensa
multiwarna adalah bahwa lampu yang menunjukkan isyarat merah dipasang paling
dekat dengan garis pandang masinis. Oleh sebab itu, di beberapa tempat mungkin
merah diposisikan paling atas, sama seperti pada lampu lalu lintas. Pada
jalur-jalur kecepatan tinggi, orang merasa perlu memberikan dua isyarat kuning,
yang merupakan isyarat awal sebelum pemberian isyarat kuning kedua untuk
waspada. Ketika lampu tersebut menyala, kereta api masih harus menempuh sekitar
satu kilometer sebelum isyarat merah diberikan agar kereta api berhenti. Dalam
hal ini masinis harus melihat dua buah sinyal waspada sebelum melihat sinyal
merah yang berarti harus berhenti. Isyarat kuning rangkap ini biasanya terdiri
atas dua buah lampu kuning yang dipisahkan oleh sebuah lampu hijau, maksudnya
supaya keterpisahannya jelas kendati dilihat dari jarak sangat jauh.
P. W. B. Semmens
York, Inggris
Post a Comment