Kesalahan Guru IPA Tentang Praktek Lilin dalam Gelas



Kami telah mencoba eksperimen yang diajarkan oleh guru-guru sains dengan lilin bernyala yang didirikan dalam piring berisi air kemudian ditutup dengan sebuah gelas terbalik. Tak lama setelah itu lilin mati dan permukaan air dalam gelas naik. Kami diajari bahwa kenaikan permukaan air terjadi karena oksigen dikonsumsi oleh lilin yang terbakar. Bagaimanapun, ketika ada empat batang lilin dalam gelas, permukaan air dalam gelas bertambah jauh lebih banyak. Mengapa?


Pertanyaan eksperimen lilin yang sebelumnya dianggap tidak perlu dibahas lagi menunjukkan betapa rasa ingin tahu anak yang cerdas sering mampu mendobrak penjelasan keliru yang telah diberikan melalui pelajaran fisika selama berpuluh tahun. Konsumsi oksigen mungkin memang sedikit banyak ikut menaikkan tinggi permukaan air, karena sekian mole volume oksigen dalam ruangan tertutup itu berturut-turut akan membakar sekian mole volume karbon yang sama pada lilin menjadi sekian mole volume karbon dioksida dan hidrogen menjadi dua mole volume uap air. Sebagian dari yang pertama akan larut ke dalam air, sedangkan yang belakangan akan hampir seluruhnya mengembun menjadi air. Ini jelas menyebabkan volume gas berkurang. Bagaimanapun, ada hal kecil yang luput dari perhatian: pengaruh penting panas yang dihasilkan oleh pembakaran lilin. Begitu Anda memasang gelas terbalik ke atas lilin, penambahan jumlah lilin akan meningkatkan temperatur udara di situ lebih banyak dibanding ketika lilin hanya
sebuah. Segera setelah lilin padam, udara di sekitar menyusut karena menjadi dingin dan penyusutan ini berbanding lurus dengan kenaikan rata-rata temperatur udara dalam gelas. Oleh sebab itu lilin lebih banyak berarti panas lebih banyak, temperatur lebih tinggi dan permukaan air lebih tinggi.
Semua ini memberitahu kita bahwa kita tidak boleh langsung percaya kepada guru-guru sains tanpa mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang terkait terlebih dahulu.
Leopold Flatin
Vienna, Austria

Selamat kepada anak-anak yang dengan eksperimen telah membuktikan kesalahan yang umum dalam buku-buku ajar tentang lilin, gelas terbalik, piring berisi air dan habisnya oksigen dari dalam gelas. Melalui pengamatan bahwa empat lilin yang terbakar menyebabkan air naik lagi cukup tinggi ke dalam gelas, mereka telah menunjukkan bahwa penyebab utama efek ini adalah panas dari lilin, yang telah membuat udara di bawah gelas memuai. Mereka juga telah melihat bahwa pemuaian udara menimbulkan bunyi "glug, glug" sewaktu mereka keluar dari pinggiran gelas. Tak ada kejadian apa pun untuk beberapa saat setelah lilin mati, baru kemudian tinggi permukaan air bertambah sejalan dengan pendinginan dan penyusutan udara. Nyala sebuah lilin langsung padam begitu oksigen yang hanya sedikit habis. Maka salah jika mengatakan bahwa eksperimen ini menunjukkan proporsi oksigen di udara dengan cara kuantitatif.
Ian Russell
Interactive Science Limited, High Peak, Derbyshire, Inggris

Efek ini antara lain disebabkan oleh tebal tiga lilin yang di tambahkan ke bawah gelas. Anda akan mendapatkan efek yang sama menggunakan sebuah lilin tunggal dengan ketebalan berbeda. Makin tebal lilin, makin tinggi kenaikan permukaan air. Air yang masuk ke dalam lilin sama saja, tetapi karena lilin mengambil ruang cukup besar, air terpaksa naik lebih tinggi.
Peter MacGregor
Greenock, Strathclyde, Inggris

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.