Air Mendidih Lebih Cepat Membeku di Kulkas
Betulkah air panas
yang ditaruh dalam freezer lebih cepat beku daripada air dingin? Andai
demikian, mengapa itu terjadi?
Pertanyaan ini telah
diajukan bertahun-tahun silam dalam New Scientist dan belum pernah terjawab
secara memuaskan. Kali ini kita semakin dekat ke penyelesaian kontroversi ini
dengan jawaban-jawaban dari beberapa orang yang telah mencoba melalui
eksperimen yang benar. Walaupun bertentangan dengan intuisi, tampaknya air
panas bisa membeku lebih cepat dalam sebuah lemari es. Kontak termal yang lebih
baik ketika wadah air ditaruh dalam freezer berbunga es dan pola arus konveksi
berbeda yang memungkinkan air panas membeku lebih cepat kelihatannya merupakan
penjelasan paling baik. Efek mana yang dominan bergantung pada lemari
pendingin, wadah, dan penempatannya.
-Editor
Penanya dalam hal ini
benar—membuat kubus es menggunakan air yang dipanaskan dahulu bisa lebih cepat
dibanding menggunakan air dingin. Efek ini dapat diperoleh ketika wadah yang
menyimpan air ditaruh di atas permukaan es atau bunga es. Temperatur lebih
tinggi yang melelehkan sebagian permukaan es di tempat wadah ditaruh
menyebabkan kontak termal yang jauh lebih baik antara permukaan wadah dan
permukaan es. Laju pemindahan panas yang meningkat dari wadah dan isinya jauh
lebih besar daripada panas yang harus dihilangkan. Efek ini tidak dapat terjadi
jika wadah digantung atau ditaruh di permukaan kering. Efek ini pertama kali
ditemukan oleh Sir Francis Bacon menggunakan ember-ember kayu yang ditaruh di
atas es. Penyelidikan saya sendiri menunjukkan kubus-kubus es dapat diperoleh
dalam 15 menit dibanding 20 menit yang biasanya asalkan bunga es dalam freezer
cukup tebal. Keuntungan dari bisa membuat es lebih cepat jelas lebih bermanfaat
bagi penduduk daerah panas dibanding bagi penduduk negeri-negeri beriklim
sejuk.
Michael Davies
University of
Tasmania, Australia
Akan tetapi Sir
Francis Bacon bukan orang pertama yang menyaksikan kejadian ini. Penuturan
Aristoteles dalam Meteoroiogy berikut menyiratkan penjelasan yang mirip:
"Banyak orang, ketika ingin mendinginkan air lebih cepat, mulai dengan
menaruh air di bawah terik matahari. Maka sewaktu orang memancing ikan di danau
yang beku (mereka melubangi permukaan es kemudian memancing) mereka menuang air
hangat ke sekeliling tongkat pemancing mereka yang lebih lekas membeku; karena
mereka menggunakan timbal sedingin es untuk membuat pegangan pada tongkat
pemancing."
David Edge
Hatton, Derbyshire,
Inggris
Dan rasanya tidak
benar bahwasanya "efek ini tidak bisa didapatkan kalau wadah digantung
atau ditaruh di permukaan kering" ... Pertanyaan ini pernah diajukan dalam
New Scientist edisi 1969, oleh seorang mahasiswa Tanzania bernama Erasto
Mpemba. Ia menemukan bahwa campuran es krim beku lebih cepat ketika ditaruh
dalam freezer dalam keadaan panas ketimbang didiamkan dahulu sampai sama dengan
temperatur kamar. Saya mendapatkan komentar skeptis yang sama dari guru saya
sama seperti Mpemba sewaktu saya mengerjakan proyek atas pertanyaan ini di
kelas enam. Pertama, proyek itu menunjukkan bahwa air, entah dari keran atau
dari penyulingan, menunjukkan perilaku sama seperti campuran es krim; komposisi
kimia tidak terlalu penting. Kedua, proyek itu menunjukkan bahwa pengurangan
volume karena penguapan dari air panas bukan penyebabnya. Dengan menempatkan
thermocouple dalam air terbukti bahwa air pada kira-kira 10 derajat C mencapai
titik beku lebih cepat daripada air pada 30 derajat C, seperti yang diramalkan
oleh hukum Newton untuk pendinginan, tetapi sesudah itu, air yang dimulai dari
temperatur lebih tinggi membeku lebih cepat. Sesungguhnya, waktu maksimum yang
diperlukan oleh air untuk membeku dalam freezer terjadi ketika air didinginkan
dari temperatur awal sekitar 5 derajat C, dan waktu paling singkat dicapai oleh
air yang didinginkan dari temperatur sekitar 35 derajat C. Perilaku paradoks
ini dapat diterangkan dengan gradien temperatur vertikal yang dialami oleh air.
Laju kehilangan panas dari permukaan atas sebanding dengan temperatur. Jika
permukaan dapat
diusahakan tetap lebih panas dibanding seluruh cairan, laju pemindahan panas
akan lebih besar dibanding dari air dengan temperatur yang di seluruh bagian
sama. Andai air berada di sebuah wadah logam yang tinggi alihalih di
sebuah piring yang
rata, efek paradoks ini menghilang. Kami berpendapat bahwa gradien temperatur
dalam wadah tinggi mengalami pemindahan panas lebih cepat berkat konduksi
melalui dinding-dinding logamnya. Pertanyaan ini jelas membuat saya enggan
menerima begitu saja hasil-hasil pengamatan yang tidak sesuai dengan
pandangan-pandangan tentang kebenaran yang sudah diungkapkan sebelum
pembuktian.
J. Neil Cape
Penicuik, Midlothian,
Inggris
Eksperimen klasik
menggunakan dua ember logam yang ditaruh di udara terbuka pada malam yang
dingin dan lebih baik lagi kalau berangin. Air yang diam merupakan konduktor
panas yang buruk dan es terbentuk pada bagian atas dan samping. Apabila
temperatur awal sekitar 10 derajat C, pendinginan bagian tengah lambat sekali,
terutama setelah es yang bebas mengapung ke atas, menghambat konveksi yang
normal. Sementara itu tak ada cara lain yang dapat ditempuh oleh air lebih hangat
untuk kontak dengan ember yang dingin kemudian memindahkan energinya ke luar.
Apabila temperatur awal sekitar 40 derajat C, konveksi yang mantap terjadi
sebelum ada air yang membeku, maka keseluruhan massa air menjadi dingin dengan
cepat dan merata (homogen). Bahkan walaupun pembentukan es pertama lebih
lambat, pemadatan air panas secara menyeluruh dapat terjadi lebih cepat
dibanding apabila air mulai didinginkan dalam keadaan sudah dingin. Kondisi di
sini kritis. Jelas, jika ember dingin dimulai pada 0,1 derajat C dan panas pada
99,9 deraajt C ekperimen ini tidak mungkin mendatangkan kejutan. Wadah harus
cukup besar untuk mempertahankan konveksi dengan gradien temperatur kecil,
tetapi cukup kecil untuk mengekstraksi panas dengan cepat dari permukaan ember.
Pendinginan paksa oleh udara yang berembus pada malam hari membantu kelancaran
proses ini. Sulit menyediakan kondisi yang seperti itu dalam sebuah freezer
rumah tangga tetapi anomali ini dapat diperagakan di ruang pendingin industri
atau di laboratorium yang khusus.
Alan Calverd
Bishop's Stortford,
Hertfordshire, Inggris
Pendapat di atas
benar dan saya telah menguji penegasan tersebut melalui eksperimen.
Keterbatasan satusatunya adalah wadah air harus relatif kecil sehingga
kemampuan freezer
untuk mengambil kandungan panas dari air tidak menjadi faktor
pembatas. Air dingin
membentuk es pertamanya sebagai sebuah kulit yang mengapung yang setelah
menjadi tebal menghalangi pemindahan lebih lanjut panas hasil konveksi ke
permukaan. Air panas membentuk es pertama di bagian sisi dan dasar wadah,
sementara permukaan tetap cair dan relatif panas, memungkinkan pemindahan panas
melalui radiasi berlanjut dengan laju lebih tinggi. Perbedaan temperatur yang
besar mendorong sirkulasi konvektif yang lancar, memungkinkan panas terus
dipompa ke permukaan, bahkan setelah sebagian besar air menjadi beku.
Tom Hering
Kegworth,
Leicestershire, Inggris
Ini sebuah mitos yang
dilestarikan oleh budaya. Air panas tidak akan membeku lebih cepat daripada air
dingin di freezer. Bagaimanapun, air panas yang didinginkan sampai temperatur
kamar akan membeku lebih cepat daripada air yang belum pernah dipanaskan. Ini
karena pemanasan menyebabkan air melepaskan gas-gas terlarut (terutama nitrogen
dan oksigen) yang kalau ada mengurangi laju pertumbuhan kristal es.
Tom Trull
University of
Tasmania, Australia
Tom Trull dari
University of Tasmania yang skeptik barangkali ada baiknya melihat-lihat lemari
pendingin milik penulis surat yang pertama, Michael Davies, juga dari
University of Tasmania. Bukti eksperimen menunjukkan bahwa efek ini
nyata—ketiadaan gas terlarut bisa menjadi sebuah faktor lain yang mempercepat
pertumbuhan kristal. Ternyata masih ada sebuah faktor lain yang belum
diungkapkan pengirim surat terdahulu—supercooling. Penelitian lebih baru
menunjukkan bahwa karena air bisa membeku pada bermacam-macam temperatur, air
panas bisa mulai membeku sebelum menjadi dingin. Akan tetapi entah air ini akan
beku dahulu secara keseluruhan barangkali sebuah perkara yang berbeda.
-Editor
Dalam eksperimen
ilmiah yang menggunakan kontrol (pembanding) efek ini tampaknya nyata. Kita
mengandaikan bahwa temperatur dalam freezer tidak berubah selama proses
pembekuan, begitu pula variabel-variabel dalam sampel seperti ukuran wadah,
konduksi dan sifat-sifat konveksi baik di dalam maupun di luar wadah. Bagaimanapun,
saya merasa ada sebuah variabel lagi namun itu terlewatkan yakni variasi
temperatur dalam freezer. Naik turun temperatur di dalam freezer bergantung
pada kepekaan thermoelement dan timer dalam sistem pengendali. Kita bisa
mengandaikan bahwa pada temperatur baku freezer daya yang digunakan untuk mendinginkan
freezer bekerja pada laju yang baku. Ketika seember air dingin ditambahkan,
pengaruhnya mungkin kecil terhadap keluaran daya karena ia tidak sampai memicu
sensor temperatur. Kendatipun demikian, seember air panas barangkali akan
dengan mudah mengaktifkan sensor dan mengerahkan daya untuk mendinginkan
freezer sedemikian sampai lewat sedikit dari temperatur yang ditentukan oleh
setelan. Ini agaknya terlewatkan oleh pengamat di rumah. Saya pernah
menyaksikan efek serupa dalam sauna elektrik. Membodohi sensor dengan menyibak
air membuat keluaran pemanas meningkat.
Matti Jarvilehto
Universitas Oulu,
Finlandia
Belum lama ini,
sehingga belum ditegaskan oleh bukti, penelitian dari University of Washington
di St. Louis, AS, telah menawarkan sebuah kemungkinan lain. Bahan terlarut,
seperti kalsium dan magnesium bikarbonat, tersingkir ketika air dipanaskan. Ini
dapat dilihat di bagian dalam ketel yang sering digunakan untuk memasak air
sadah. Bagaimanapun, air yang belum dipanaskan masih mengandung bahan bahan
terlarut ini dan sewaktu ia membeku kristal-kristal es yang terbentuk menolak
bahan-bahan tadi ke
dalam air di sekelilingnya. Sewaktu konsentrasi bahan ini meningkat dalam air
yang masih harus membeku, kehadiran mereka menyebabkan titik beku menurun, sama
seperti ketika jalanan di musim dingin ditaburi garam. Air seperti ini
memerlukan pendinginan lebih lanjut sebelum membeku. Selain itu, karena
penurunan titik beku mengurangi perbedaan temperatur antara cairan dan
sekelilingnya, perpindahan panas dari air jauh lebih lambat.
-Editor
Post a Comment