Efek Buruk Sering Menyundul Bola pada Otak
Menyundul bola merupakan salah satu strategi memasukkan bola ke
gawang lawan dalam pertandingan bola. Namun, kebiasaan tersebut dapat
meningkatkan risiko kerusakan otak menurut penelitian terbaru yang
dilakukan oleh University College London.
Mereka meneliti lima pesepak bola profesional yang telah bermain
rata-rata selama 26 tahun. Peneliti melakukan pemeriksaan otak terhadap
pensiunan pesepak bola yang mengalami demensia.
Hasil pemeriksaan menunjukkan, para responden memiliki chronic traumatic encephalopathy
(CTE) atau ensefalopati traumatik kronis yang disebabkan oleh pukulan
berulang di kepala. CTE selama ini diduga dapat menyebabkan demensia
atau awam mengenalnya dengan penyakit pikun.
Peneliti mengatakan, pesepakbola itu juga rata-rata terkena demensia
pada usia 10 tahun lebih awal dibanding orang-orang pada umumnya.
Menurut ketua peneliti, Dr Helen Ling, kerusakan pada otak tersebut sama
seperti kerusakan yang banyak dialami petinju.
Kebiasaan menyundul bola selama bertahun-tahun juga diduga menjadi
penyebab pesepak bola asal Inggris, Jeff Astle menderita penyakit
degeneratif pada otak pada usia 59 tahun. Ia meninggal dunia karena
penyakitnya itu.
Penelitian mengenai bahaya menyundul bola bukan sekali ini saja
dilakukan. Baru-baru ini, Professional Footballers’ Association pun
tengah mempertimbangkan untuk melarang anak di bawah 10 tahun menyundul
bola.
Football Association diharapkan mulai mensosialisasikan bahaya
menyundul bola mengingat sejumlah pemain bola yang sudah pensiun
diketahui mengalami demensia.
Demensia itu diduga sebagai konsekuensi terlalu sering menyundul bola
saat bermain. Meski demikian, penelitian lebih lanjut memang
diperlukan.
Sumber: Telegraph
Post a Comment