8 Tanda Anda Memiliki Gangguan Kecemasan
Semua orang pernah merasa gugup atau cemas sesekali dan itu normal.
Misalnya saat Anda harus bicara di depan publik, padahal Anda belum
pernah melakukannya. Namun, ada sebagian orang yang merasakan kecemasan
begitu sering dan begitu kuat, sehingga kecemasan itu mengambil alih
kehidupannya.
Bagaimana Anda tahu jika kecemasan Anda normal atau sudah menjadi
sebuah gangguan? Ini tidak mudah. Kecemasan datang dalam berbagai bentuk
yang berbeda seperti serangan panik, fobia, dan kecemasan sosial
sehingga perbedaan antara "normal" dengan berlebihan, menjadi tidak
selalu jelas.
Jika Anda mengalami salah satu gejala berikut secara terus-menerus
dan teratur, sebaiknya Anda segera berkonsultasi dengan dokter.
Khawatir berlebihan
Gangguan kecemasan umum (Generalize Anxiety Disorder) adalah jenis
gangguan kecemasan yang paling luas spektrumnya. Ciri khas GAD adalah
terlalu banyak hal sehari-hari, baik besar maupun kecil.
Penderitanya cemas terus-menerus setiap hari setidaknya selama enam
bulan. Kecemasan juga menjadi begitu parah, sehingga mengganggu
kehidupan sehari-hari dan disertai dengan gejala yang nyata seperti
kelelahan.
"Perbedaan antara gangguan kecemasan dengan kecemasan normal adalah
gangguan kecemasan membuat orang menderita dan mengalami disfungsi,"
kata Sally Winston, PsyD, direktur Anxiety and Stress Disorder Institute
of Maryland di Towson.
Ketakutan yang irasional
Ada gangguan kecemasan yang sifatnya tidak umum, melekat pada situasi
tertentu seperti takut terbang, hewan, atau banyak hal lainnya. Jika
rasa takut itu menjadi luar biasa dan keluar dari proporsi risiko yang
sebenarnya, itu dinamakan fobia.
Fobia seringkali tersembunyi sampai penderitanya bertemu dengan
sesuatu yang ditakutinya. "Seseorang yang fobia ular bisa terlihat
biasa-biasa saja tanpa masalah selama bertahun-tahun," kata Winston.
"Tapi ketika diajak berkemah di alam terbuka, mereka baru sadar bahwa
mereka sangat takut pada ular, sehingga dihantui oleh ketakutan itu
hingga sedemikian rupa."
Masalah tidur
Sulit tidur atau sering tertidur telah lama dikaitkan dengan berbagai
kondisi kesehatan, baik fisik maupun psikologis. Hampir semua orang
pernah mengalami sulit tidur terutama ketika mereka sedang mengalami
masalah yang menyita pikiran.
Tapi, jika Anda menemukan diri Anda sering atau konsisten tidak bisa
tidur, karena terus mengkhawatirkan masalah yang itu-itu saja (misalnya
uang), atau malah tidak ada sebab khusus dari kecemasan yang Anda
rasakan, mungkin Anda menderita GAD dan perlu untuk mendapat pertolongan
dari psikolog atau psikiater.
Tegang otot
Tegang otot konstan, seperti mengepalkan rahang, tinju, atau
meregangkan otot-otot seluruh tubuh, sering menyertai gangguan
kecemasan. Gejala ini bisa berlangsung beberapa lama tanpa orang
menyadarinya.
Olahraga teratur dapat membantu mengontrol ketegangan otot. Namun,
ketegangan mungkin akan timbul lagi jika ada gangguan kecemasan yang
kambuh.
Gangguan pencernaan kronis
Kecemasan dapat dimulai dari dalam pikiran tetapi sering
memanifestasikan dirinya melalui gejala fisik, seperti masalah
pencernaan kronis.
"Sindrom iritasi usus (IBS), yang ditandai dengan gejala sakit perut,
kram, kembung, gas, sembelit, dan/atau diare, pada dasarnya adalah
kecemasan dalam saluran pencernaan," kata Winston.
IBS tidak selalu berkaitan dengan kecemasan tetapi keduanya sering
terjadi bersamaan dan bisa membuat satu sama lain semakin memburuk. Usus
sangat sensitif terhadap stres dan begitu juga sebaliknya, gangguan
pencernaan sering membuat orang cemas.
Panik
Serangan panik bisa menakutkan. Tiba-tiba Anda dicekam perasaan takut
yang luar biasa dan membuat Anda merasa tidak berdaya dan panik.
Serangan panik dapat berlangsung selama beberapa menit, disertai dengan gejala fisik seperti masalah pernapasan, jantung
berdebar kencang, kesemutan atau tangan mati rasa, berkeringat, lemas
atau pusing, nyeri dada, sakit perut dan merasa panas atau dingin.
Tidak semua orang yang memiliki serangan panik memiliki gangguan
kecemasan, tetapi orang yang mengalaminya berulang kali dapat
didiagnosis dengan gangguan panik.
Orang dengan gangguan panik hidup dalam ketakutan tentang kapan, di
mana, dan mengapa serangan mereka berikutnya mungkin terjadi. Mereka
cenderung menghindari tempat-tempat di mana serangan pernah terjadi di
masa lalu.
Trauma
Menghidupkan kembali atau kilas balik peristiwa yang membuat emosi
terganggu atau trauma, seperti kematian mendadak orang yang dicintai,
adalah ciri dari gangguan stres pasca-trauma (PTSD).
Beberapa penelitian, salah satunya studi yang dimuat dalam Journal of
Anxiety Disorder 2006, menunjukkan bahwa beberapa orang dengan
kecemasan sosial memiliki kilas balik PTSD. Banyak dari mereka merasa
trauma, karena pernah diejek di depan publik.
Biasanya, orang-orang ini akan menghindari faktor-faktor yang bisa
memicu ingatan buruk itu datang lagi. Misalnya, orang yang trauma karena
pernah diejek di depan publik akan menjadi tidak suka tampil di
keramaian atau tidak suka memiliki banyak teman karena itu akan
membuatnya cemas.
Kesadaran diri
Gangguan kecemasan sosial tidak selalu berkaitan dengan bicara di depan orang banyak atau menjadi pusat perhatian.
Dalam kebanyakan kasus, kecemasan tersebut dipicu oleh situasi
sehari-hari seperti percakapan antar individu di sebuah pesta, atau
makan dan minum di depan sejumlah kecil orang.
Orang-orang dengan gangguan kecemasan sosial cenderung merasa seperti
semua mata tertuju padanya. Akibatnya, mereka jadi grogi, wajah
memerah, gemetar, mual, berkeringat, atau kesulitan berbicara.
Gejala ini bisa begitu mengganggu dan membuat mereka sulit untuk
bertemu orang baru, menjaga hubungan baik dengan orang lain, baik di
tempat kerja maupun di sekolah.
Sumber: Kompas.com
Post a Comment