Hari Tanpa Bayangan
Pada 21 Maret Matahari berada tepat di atas garis ekuator
(khatulistiwa). Namun, tidak semua wilayah di Indonesia akan kehilangan bayangan pada 21
Maret nanti. Pasalnya, Matahari akan ada di garis khatulistiwa dan tentu
hanya beberapa tempat di Indonesia yang dilewati garis tersebut.
Peristiwa tersebut bisa terjadi lantaran Bumi
mengitari Matahari pada jarak 150 juta kilometer dalam periode 365 hari.
Garis edar Bumi yang berbentuk lonjong, membuatnya bergerak lebih cepat
dan kadang bisa bergerak lebih lambat. Sementara, bidang edar dari Bumi
disebut sebagai bidang ekliptika. Bidangnya miring 23,4 derajat ke
bidang ekuator. Dengan demikian, Matahari akan tampak di atas belahan
Bumi selatan
selama sekitar setengah tahun, dan akan berada di atas belahan Bumi
selatan dalam setengah tahun sisanya. Wilayah ekuator Indonesia misalnya di Kota Pontianak Kalimantan Barat, Riau, Kota Bonjol Sumatera Barat,
Bontang, Parigi Sulawesi Tengah, Matahari nanti akan berada di atas kepala di siang hari, sehingga tugu
tegak akan jelas terlihat tanpa bayangan.
Saat hari tanpa bayangan terjadi, seseorang yang berada di wilayah
khatulistiwa akan merasakan Matahari berada hampir tepat di atas kepala
pada waktu tengah hari. Dampaknya akan memberikan suhu yang lebih panas di siang
hari. Dampaknya akan
memberikan Solstice (titik balik Matahari).Solstice adalah titik balik Matahari ketika Matahari berada di titik
paling utara atau paling selatan. Solstice, dengan demikian, juga bisa
dibilang sebagai penanda puncak musim dingin atau panas.
Indonesia yang terletak di garis ekuator akan mengalami kejadian ini dua
kali dalam setahun. Peristiwa berikutnya terjadi pada 23 September
2018. Pada 20 Maret 2018 nanti, tepatnya pukul 23.15, Matahari akan berada di atas ekuator. Secara ilmiah, peristiwa tersebut disebut dengan julukan Vernal Equinox (vernus yang artinya musim semi, equus yang artinya sama, dan noct yang artinya malam). Pada hari itu, durasi siang dan malam di seluruh dunia akan berlangsung sama, yakni 12 jam. Dan pada 21 Maret 2018, Matahari akan mencapai titik puncak pada pukul 11.50 WIB. Titik tersebut dinamai titik kulminasi. Setelahnya, Matahari akan turun hingga terbenam di titik berat pada
enam jam kemudian. Jasyanto meyakini, peristiwa ini akan kembali terjadi
pada Autumnal Equinox pada 23 September 2018.
Post a Comment