Dampak Game Jaman Now


Di era millenial-digital saat ini, perkembangan teknologi yang semakin pesat mendorong revolusi permainan anak-anak. Jika dulu permainan anak-anak identik dengan gerak fisik dan memerlukan lahan permaianan yang luas, maka saat ini hal semacam itu sudah tidak diperlukan lagi. Kini, hanya dengan smartphone dan koneksi internet, anak-anak bisa bermain dengan asik di dalam ruangan kecil bahkan tanpa teman. 
Game Online secara perlahan mengikis kecintaan anak terhadap permainan tradisional. Jika ditanya seorang anak mengapa sekarang jarang bermain permainan tradisional? Jawabannya karena teman-temannya tak pernah lagi memainkan permainan tradisional.
Game online berpengaruh negatif untuk kehidupan sosial anak. Jika terlalu sering bermain game apalagi game online, waktu anak bersama teman dan keluarga menjadi renggang karena pergaulan hanya di sekitar game online saja bukan di lingkungan nyata. Bahkan banyak anak, yang sengaja menyisihkan uang jajan mereka demi bisa bermain game online. Ketergantungan pada aktivitas nge-games, akan mengurangi aktivitas positif yang seharusnya dijalani oleh anak pada usia perkembangan mereka. Bahkan banyak kasus yang terlihat bahwa, ketergantungan pada aktivitas nge-games berlanjut pada usia dewasa (masa kuliah). Anak yang mengalami ketergantungan pada aktivitas games, akan mengurangi waktu belajar dan waktu untuk bersosialisasi dengan teman sebaya mereka. Jika ini berlangsung terus menerus dalam waktu lama, di pekirakan anak akan menarik diri pada pergaulan sosial, tidak peka dengan lingkungan, bahkan bisa membentuk kepribadian asosial, dimana anak tidak mempunyai kemampuan beradaptasi dengan lingkungan sosialnya.
Dampak yang paling buruk dari permainana game secara umum adalah menimbulkan efek ketagihan, yang berakibat melalaikan kehidupan nyata. Inilah masalah sebenarnya yang dihadapi oleh para gamer yang intinya adalah pengendalian diri. Dan juga efek ketagihan semacam ini dapat memicu perilaku negatif seperti mencuri uang untuk membeli game baru, bolos sekolah, malas mengerjakan pekerjaan rumah (PR), atau rasa tak tenang saat tidak dapat bermain games.
Demi sebuah alasan pembenaran, banyak gamer mengatakan bahwa, games bisa mengasah kemampuan otak mereka, bagaimana harus memecahkan masalah yang ada dalam games. Pada dasarnya, kemahiran dalam bermain game hanya karena sering mengulang-ulang, tidak ada sisi kemampuan yang nyata yang bisa ditunjukkan dalam dunia nyata.
Perlu diketahui bahwa, kita hidup dalam dunia sosial yang nyata, bukan dalam dunia maya. Penyelesaian masalah pada dunia maya, tidak bisa dipraktekkan dalam dunia sosial nyata. Dunia maya hanyalah sebagai sarana hiburan, bukan sebagai fokus utama dalam kehidupan. Ini  tentu berbeda dengan orang-orang yang memang menjalankan bisnis secara online. Yang benar adalah, bisa mengatur waktu antara aktivitas nge-games dengan aktivitas dunia nyata. Jangan lari tinggalkan aktivitas dunia nyata, yang merupakan tempat utama dalam bermain games.


Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.