Apa Yang Sesungguhnya Diobrolkan Oleh Para Pria Di Kamar Kecil?


Pertama-tama mari kita jawab dulu pertanyaan yang umum diajukan oleh para pria: “Apa yang dibicarakan oleh para wanita sewaktu mereka pergi ke toilet umum bersama-sama?” Jawabannya adalah – bisa apa saja dan siapa saja. Mereka bicara tentang betapa mereka menyukai tempat itu dibandingkan dengan tempat-tempat lain yang telah mereka kunjungi; mereka mendiskusikan pakaian yang mereka pakai atau yang dipakai orang lain – “Apakah tadi Anda lihat wanita yang berpakaian ungu itu? Aku tak akan pernah memakai itu!,” siapakah pria yang manis, siapakah yang tidak mereka sukai, dan sembarang masalah pribadi yang mungkin mereka atau teman-temanvmereka alami. Sewaktu sedang membenahi riasan di wajah mereka,vmereka akan mendiskusikan teknik-teknik aplikasi dan beragam jenis produk, dan akan berbagi kosmetik dengan yang lain, termasuk dengan orang asing. Wanita mana pun yang tampaknya murung akan mendapat terapi kelompok … dan celakalah si pria yang menyakitinya! Para wanita akan duduk di atas toilet dan berbicara dengan wanita lain yang berada di balik dinding penyekat, mereka akan meminta kepada orang asing di sebelahnya untuk berbagi kertas toilet melalui celah bawah, dan sudah jamak bila dua orang wanita menggunakan kamar mandi bersama sehingga mereka dapat meneruskan percakapan mereka. Sebuah klub malam di Birmingham, Inggris, bahkan memasang kamar mandi yang ekstra luas di tempat toilet wanita dan masing-masing diberi toilet ganda untuk memfasilitasi percakapan yang dalam dan bermakna.

Kamar kecil wanita adalah jaringan tempat dudukduduk dan pusat konsultasi di mana Anda dapat bertemu dengan orang-orang baru dan menyenangkan. Maka, kembali lagi ke pertanyaan tadi: Apa yang dibicarakan oleh para pria di kamar kecil? Jawabannya adalah – tak ada. Sama sekali tak ada. Mereka tidak bercakap-cakap apapun. Bahkan bila seorang pria di sana bersama dengan sahabatnya, percakapan tetap dibatasi seminimal mungkin. Dan seorang pria tak pernah bertanya dengan pria asing lainnya di toilet umum. Tak pernah, dalam keadaan apa pun. Dan yang pasti mereka tak akan pernah berbincang-bincang dengan pria lain bila mereka sedang duduk di atas toilet dan tak pernah menatap pandangan pria lain. Tak pernah. Di kamar mandi, para pria lebih suka menatap dinding dari atas ke bawah untuk membatasi interaksi mereka dengan orang-orang yang ada di kamar mandi sebelah.

Sementara para wanita lebih suka celah-celah yang lebar sehingga mereka dapat berbincang-bincang dan saling melampirkan sesuatu. Anda akan jarang mendengar bunyi kentut di kamar kecil wanita, tetapi bila ada pun, sang pelaku akan bersembunyi di dalam biliknya hingga orang-orang yang mendengarnya pergi. Toilet pria seringkali dapat terdengar seperti perayaan hari kemerdekaan dan pria yang mengeluarkan bunyi kentut paling keras akan muncul dengan perasaan menang dari biliknya.

Berikut ini adalah sebuah surat dari salah satu pembaca pria kami, yang menunjukkan apa yang dimaksud dari jenis bisik-bisik yang ada di kamar kecil pria:
Saya sedang berkendaraan ke utara di jalan tol tatkala saya menepi di sebuah tempat perhentian untuk
menggunakan kamar kecil pria. Bilik pertama telah terisi sehingga saya masuk ke bilik kedua. Saya sudah hampir duduk ketika terdengar suara dari kamar sebelah yang berkata, “Hai, apa kabar?” Seperti semua pria lain, saya tak pernah memulai perbincangan dengan orang asing atau bersosialisasi di kamar kecil pria di tempat perhentian, dan saya masih tak tahu apa yang saya alami, namun saya menjawabnya dengan malu “Lumayan!”
Pria di sebelah berkata, “Lalu … kamu sedang menuju kemana?”
Saya sedang berpikir, “Ini janggal” tetapi, seperti orang dungu, saya menjawab, “Sama seperti Anda …sedang menuju ke arah utara!”
Lalu saya dengar orang itu berkata dengan suara gugup, “Dengar … aku akan telpon kamu lagi nanti, ada orang idiot di kamar sebelah yang terus saja menjawab pertanyaan-pertanyaanku!”

Pria juga memiliki sebuah ritual teritorial yang mereka ikuti tatkala memilih sebuah tempat kencing. Bila terdapat lima tempat kencing yang berderetan dan pria pertama datang untuk memakai salah satunya, dia akan memilih yang letaknya paling jauh dari pintu, sehingga dia berada jauh dari para pendatang baru. Orang kedua yang datang akan memilih tempat kencing yang letaknya paling jauh dari orang pertama, dan orang berikutnya lagi akan memilih tempat kencing yang berada di tengah-tengah antara orang pertama dan kedua. Orang keempat akan memilih menggunakan kamar mandi daripada berdiri di samping seorang yang asing sama sekali yang mungkin akan melihat ke arahnya. Dan para pria selalu menatap lurus ke depan dengan diam dan tak pernah berbicara dengan orang-orang yang tak dikenal. Tak pernah. Motto para pria adalah “Mati sebelum kontak mata.” Bagi seorang pria, berdiri di samping pria-pria lain di sebuah toilet umum adalah bagaikan berdiri di dalam
sebuah lift dengan alat kelamin terjulur keluar. 

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.