Penyebab Kesetrum

Ketika orang tewas karena sengatan listrik, apa yang menyebabkannya-arus atau tegangan?

Yang paling menyebabkan kematian akibat sengatan listrik adalah ketika arus listrik lewat ke daerah jantung. Dampaknya bergantung pada lama terkena sengatan listrik, meskipun tiap orang mempunyai daya tahan berbeda-beda. Frekuensi listrik PLN yang sekitar 50 atau 60 hertz sangat berbahaya, sehingga kuat arus yang hanya beberapa puluh miliampere pun dapat menyebabkan jantung mengalami fibrilasi. Jantung berdenyut dengan laju jauh lebih tinggi dari normal dan gagal memompa darah ke otak; kematian bisa terjadi dalam beberapa menit. Karena tubuh memiliki hambatan listrik, kuat arus yang mengalir di dalamnya bergantung pada tegangan. Ia juga bergantung pada kelembaban kulit dan di bagian tubuh mana arus masuk kemudian keluar. Itu sebabnya sulit sekali menentukan tegangan yang aman untuk semua keperluan. Ini telah dicoba oleh gugus kerja yang membahas kejutan listrik di International Electrotechnical Committee, namun variabel yang begitu banyak menyebabkan urusan menjadi rumit. Ada mekanisme lain yang dapat menyebabkan kematian dari kejutan atau sengatan listrik. Satu di antaranya adalah kontraksi otot. Ketika sebuah arus merambat melalui dada, ia dapat menghalangi pernapasan dan berlanjut dengan asfiksia (kondisi kekurangan oksigen). Sekali lagi, faktor yang kritis adalah kuat arus, bukan tegangan. Kebanyakan orang yang mengalami kejutan listrik ternyata masih hidup. Ini bukan karena mereka sakti tetapi karena biasanya ada faktor yang mereduksi arus, misalnya hambatan oleh baju atau sepatu, atau lama sengatan listrik. Alat disebut earth leakage circuit breaker (juga disebut residual current device atau ground fault circuit interrupter), yang sering dipromosikan sebagai dewa penyelamat, memang berguna untuk memperpendek lama sengatan tetapi tidak dirancang untuk mencegah kejutan listrik. Pendek kata, yang membuat orang tewas ketika tersengat listrik adalah perpaduan antara kuat arus dan waktu.

N.C. Friswell

Gugus kerja International Electrotechnical Committee untuk kejutan listrik

Horsham, West Sussex, Inggris



Kerusakan akibat kejutan listrik bergantung pada kuat arus. Bagaimanapun, kecuali dalam kasus superkonduktor, tegangan diperlukan untuk menggerakkan arus ini sehingga perbedaannya tidak begitu nyata. Apabila hambatan pada tubuh manusia

konstan barangkali tegangan dapat dijadikantolok ukur yang valid. Akan tetapi hambatan bervariasi menurut sejumlah faktor. Sebagai contoh, kulit yang kering memberi hambatan listrik sebesar 500.000 ohm. Namun kulit yang basah menguranginya menjadi 1000 ohm hanya dua kali lebih besar daripada hambatan air garam. Maka kulit yang basah membuat kita lebih rentan terhadap bahaya listrik. Jalur yang dilalui oleh arus listrik juga penting. Ini sebabnya berdiri menggunakan alas kaki dari bahan isolator dan mengerjakan pekerjaan listrik dengan satu tangan di belakang, sehingga arus yang akan membumi tidak melintasi dada melainkan langsung ke kaki, mengurangi peluang arus merambat melewati jantung. Jantung dapat berhenti ketika arus listrik mengalir melaluinya, dan kita dapat menderita luka bakar serius ketika energi listrik berubah menjadi panas. Arus bolak-balik konon empat atau lima kali lebih berbahaya dibanding arus searah, karena jenis arus ini menimbulkan kontraksi otot lebih dahsyat. Arus bolak-balik juga merangsang orang berkeringat, yang sangat menurunkan hambatan kulit terhadap listrik sehingga arus yang lewat melalui seorang korban lebih banyak. Frekuensi enam puluh putaran per detik menghasilkan bahaya paling besar. Thomas Edison mencoba memanfaatkan kenyataan ini ketika pada tahun 1886, negara bagian New York membentuk sebuah komite untuk menggantikan penggantungan dengan metode hukuman mati yang lebih manusiawi. Ia memekerjakan Harold Brown untuk menciptakan kursi listrik, menggunakan daya dari arus bolak-balik yang disukai oleh pesaing-pesaingnya dalam perebutan proyek distribusi listrik komersial. Apabila dapat digunakan untuk membunuh penjahat, Edison berharap bahwa calon konsumen akan menolak arus bolak-balik dan sebagai ganti memilih sistem arus searah yang telah dikembangkannya. Yang menyedihkan bagi Edison, taktik pemasarannya yang menghebohkan ini ternyata tidak berhasil karena sistem arus bolak-balik terbukti lebih murah dan dapat dinaikkan ke tegangan lebih tinggi untuk disalurkan secara lebih efisien ke tempat-tempat yang jauh.
Mike Follows
Willenhall, West Midlands, Inggris


Energi listrik menewaskan karena mengirimkan energi ke tempat yang tidak dikehendaki. Energi adalah hasil perkalian antara tegangan, kuat arus, dan waktu. Ia bisa mematikan meski disalurkan dengan kuat arus hanya 100 mikroampere pada tegangan beberapa volt apabila dikirimkan langsung ke jantung, atau sekitar 30 miliampere pada tegangan beberapa ratus volt dari tangan satu ke tangan yang lain. Dalam kasus yang mana pun masalah terjadi ketika kejutan menyebabkan aktivitas listrik jantung menjadi kacau dan menimbulkan fibrilasi pada otot-otot bilik jantung (fibrilasi ventrikuler). Tentu saja, solusi atas masalah ini adalah memberikan sebuah kejutan lain, menggunakan defibrilator, andai alat ini tersedia. Energi listrik dapat membunuh dengan cara yang lain. Kursi listrik tampaknya membunuh melalui asfiksiasi, karena alat ini menyebabkan otot-otot pernapasan mengalami kontraksi tak terkendali. Listrik di sini juga membuat korban agak seperti dimasak, namun tampaknya tidak menyebabkan fibrilasi ventrikuler atau hilangnya kesadaran secara cepat dari arus yang mengalir melalui otak. Dalam situasi lain, arus besar yang mengalir melalui tubuh yang tidak sampai menyebabkan kematian seketika dapat meninggalkan luka bakar yang sangat serius. Ini tentu saja dapat menewaskan secara perlahan. Akhirnya, sengatan listrik tegangan tinggi dapat membuat baju Anda terbakar atau membuat Anda terpental, yang sama-sama bisa berakibat fatal.
Mike Brown
Knutsford, Cheshire, Inggris

Tidak ada komentar

GENERASI GO-BLOG. Diberdayakan oleh Blogger.